KABARIKA.ID, BONE–Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI menggelar bimbingan teknik (Bimtek) pemanfaatan pekarangan mendukung pangan bergizi bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Bone,Jumat 1 November 2024.
Bimtek yang dihadiri sekira 500-an ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani ini merupakan salah satu implementasi program prioritas pemerintah terkait sektor pertanian dalam mendukung program makan siang bergizi.
“Kita harus bergerak di situ untuk mendukung program bapak presiden makan siang begizi gratis,” Plt Direktur Hortikultura dan Perkebunan Kementan RI, Dr Ir Muh Taufiq Ratule.
Menurut Taufiq, untuk mendukung makan siang bergizi, harus disiapkan pangan dan yang menyiapkan di kementerian pertanian.
“Bukan hanya sayuran, ada susu, daging, peternakan, ayam, kemudian tanaman pangan seperti padi untuk memenuhi nutrisi dan gizi. Salah satu untuk memenuhi ini dengan memanfaatkan pekarangan,” ungkap Taufiq Ratule.
Tenaga Ahli Kementerian Pertanian RI, Prof Dr Ir A Muh Syakir MSi mengatakan saat ini pemerintah terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
“Pangan kita tidak boleh tersedia dari luar, olehnya itu pertanian harus maju. Mana kala pertanian maju maka lapangan kerja terbuka,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kadis Pertanian Kabupaten Bone,Nurdin SP MSi mengatakan,pemanfaatan pekarangan bisa meringankan kebutuhan sayuran setiap hari.
“Minimal tidak semuanya kebutuhan sayuran harus beli,” katanya.
Kementan Dukung Penuh
Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong pemanfaatan komoditas hortikultura skala rumah tangga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, serta mendukung pertumbuhan lokal dengan metode yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.
Menurut Amran, pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan merupakan cara sederhana yang sangat efektif untuk mewujudkan ketahanan pangan mulai dari skala rumah tangga.
“Sehingga penting memaksimalkan potensi pekarangan rumah sebagai sumber pangan,” ujar Amran dalam keterangannya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah, kita bisa menciptakan sumber pangan yang berkelanjutan, sekaligus memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga,” kata Mentan yabg juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS).
Mentan menyebut pengelolaan komoditas hortikultura melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, menekan pengeluaran rumah tangga, dan berpotensi menambah pendapatan keluarga.
Dengan terus menggencarkan program seperti ini, lanjut Mentan, masyarakat mampu menekan biaya rumah tangga serta dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
Secara sederhana Mentan mencontohkan, jika seluruh ibu rumah tangga bergerak memanfaatkan pekarangan yang ada untuk menanam komoditas pangan, maka bisa mengurangi pengeluaran hingga Rp2 juta per bulan.
“Jika 280 juta (jumlah penduduk Indonesia) dibagi 4, berarti ada 70 juta rumah tangga, jika jumlah ini dikali 2 juta artinya kita bisa menghemat pengeluaran hingga Rp1.400 triliun, itu separuh dari APBN kita,” ungkap Mentan saat membuka acara Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga di Makassar, Kamis, 22 Agustus 2024 di Makassar.
Bimtek yang diikuti dengan antusias oleh peserta, juga diisi pemaparan dari Tanaga ahli Mentan Prof Murtir Djeddawi.
Bimtek kali berbeda dengan sebelumnya karena hampir seratus persen diikuti ibu-ibu.
Kegiatan ini turut dihadiri Andi Muhammad Idil Fitri, SE, MM. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktur Polbantang Gowa, Detia Tri Yunandar, SP., M.Si, dan jajaran dinas pertanian Kabupaten Bone. (*)