KABARIKA.ID, MADIUN– Ada wajah baru yang terlihat dalam rapat rutin akhir pekan di kediaman pribadi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Ahad 17 November 2024.
Joko dan Husain namanya. Keduanya adalah peternak kambing asal Madiun Jawa Timur.
Keduanya dijemput langsung di Madiun oleh Sapta, ajudan Dirjen Tanaman Pangan, diminta izinkan ke keluarganya agar berkenan ke Jakarta menemui langsung Mentan Amran untuk menjelaskan kronologinya.
Di hadapan Mentan, Joko menceritakan kasusnya. Bahwa 13 Mei lalu, dirinya sempat ditahan aparat karena menjual pupuk kompos tanpa izin.
Sempat ada permintaan dana agar dapat dibebaskan. Namun, tidak terwujud karena telah diselesaikan secara damai berkat kekompakan perjuangan para peternak Madiun.
Menurut Joko, masalah tersebut sebenarnya sudah selesai, namun efek dari kejadian tersebut, para peternak di Madiun berhenti memproduksi pupuk kompos dari kotoran kambing yang selama ini dapat memberikan nilai tambah dari usaha ternak mereka.
Mentan Amran sangat geram mendengar terkait adanya permintaan dana penyelesaian, namun infonya aparat yang melakukan hal tersebut telah dicopot hingga kasusnya juga tidak dilanjutkan oleh peternak.
Dirinya pun tenang mendengarkan wujud komitmen Kepolisian yang dinakhodai Listyo Sigit Prabowo dalam menindaki aparat yang bermain-main dengan nasib petani dan peternak.
Sebagai tindak lanjut, Mentan Amran menginstruksikan Dirjen Tanaman Pangan Yudi Sastro agar memberikan pendampingan kepada peternak tersebut dalam upaya legalisasi produksi pupuk kompos mereka.
Sebelum Joko dan Husain pulang, Ketua Umum IKA Unhas ini memerintahkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda agar memberikan bantuan enam ekor kambing terbaik kepada kedua peternak tersebut.
Husain menyatakan sangat terharu atas kepedulian dan respon tepat Mentan Amran terhadap kejadian ini. “Nda nyangka ada Menteri yang seperti ini, nda ada nego kalo untuk kemaslahatan peternak” ucapnya dengan suara yang tertahan karena haru.
Keduanya mendoakan semoga Owner Tiran Group ini selalu diberi kesehatan dan kekuatan dalam mengemban amanahnya.
Ia juga berharap bahwa pembinaan ke depannya dapat melegalkan produksi pupuk kompos mereka yang akan menyebabkan adanya nilai tambah dari usaha ternak mereka.
Mentan Amran memang dikenal sangat marah jika ada yang mengganggu apalagi menyusahkan petani dan peternak.
“Mereka itu pahlawan bangsa, jangan dianiaya dan dizalimi, bagaimana mau swasembada kalau mereka ditakut-takuti, dirugikan dan tidak tenang,” ucapnya dalam setiap arahan.
”Ini juga sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua yang memiliki wewenang, agar memuliakan petani dan peternak, serta jangan sekali-kali mempermainkan mereka,” katanya.
Setelah urusan peternak Madiun selesai, Mentan Amran lalu melanjutkan rapat rutin akhir pekan bersama dengan stafnya. (*)