KABARIKA.ID, MAKASSAR – Rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Sabtu (30/11/2024) masih berlangsung di tingkat kecamatan di kabupaten/kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendati demikian, sore hari, setelah pencoblosan, Rabu (27/11/2024), sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat (Quick count), dan mengumumkan, jika pasangan nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) unggul jauh dibanding lawannya pasangan nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA).

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, yang merampungkan hasil hitung cepat, Kamis (28/11/2024) dengan suara masuk 100% menyebutkan, pasangan Andalan Hati unggul jauh 76,34% suara, dibanding pasangan DIA, yang hanya meraih 23,66% suara.

Bahkan, berdasarkan real count C hasil di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sulsel, yang diambil dari laman https://pilkada2024.kpu.go.id, juga terlihat, perolehan suara pasangan yang diusung Partai NasDem, Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PKS, Hanura, PSI dan Gelora itu, unggul 64.38%. Sedangkan lawannya yang diusung PPP, PDI Perjuangan dan PKB hanya meraih 31.94%.

Dengan keunggulan tersebut, Fatmawati Rusdi yang merupakan srikandi Partai NasDem, yang juga istri Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulsel Rusdi Masse, mencetak sejarah akan menjadi Wakil Gubernur Perempuan Pertama di Sulsel.

Meski unggul, Famawati tidak jemawa. Ia menyampaikan, sebelum ada ketetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), agar seluruh tim pemenangan, relawan, dan pendukung agar tetap menjaga kondusifitas pesta demokrasi ini. “Tidak ada euforia berlebihan sampai ada penetapan resmi dari KPU,” serunya.

Sebelumnya, Andi Sudirman juga mengatakan, sekaligus mengingatkan hal yang sama, agar seluruh tim pemenangan harus tetap bersabar menunggu hasil resmi yang akan dikeluarkan KPU Sulsel pada 16 Desember mendatang.

Bagi Sudirman, angka hanya tanda-tanda kecenderungan harapan seluruh masyarakat Sulsel untuk melanjutkan pembangunan. “Bagaimana pun kita tidak boleh jemawa dan harus mengikuti proses yang ada, tetap mengawal perolehan suara yang ada,” katanya. (*)