KABARIAKA.ID, PANGKEP – Perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri dalam hal peningkatan permintaan pangan global, sehingga butuh solusi teknologi untuk membantu mengurangi penggunaan tenaga kerja manual agar mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (Polipangkep) pun, mengadopsi teknologi Drone Spraying, yang dinilai menjadi solusi inovatif, tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi pertanian, tetapi juga membuka jalan menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Menurut Junya Leli Isnaini, Taskforce Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Polipengkep, Drone Spraying menawarkan sejumlah keunggulan, seperti efisiensi penggunaan air, presisi dalam aplikasi pestisida, dan kemampuan menjangkau area yang sulit diakses.
Drone Spraying menawarkan solusi cerdas untuk berbagai permasalahan pertanian. Dengan kemampuannya menyemprotkan pestisida dan pupuk secara presisi, teknologi ini membantu mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan meningkatkan kualitas hasil panen.
Selain itu, Drone Spraying juga dapat digunakan untuk memetakan lahan secara detail, sehingga petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengambil keputusan yang lebih tepat.
“Dengan Drone Spraying, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Junyah Leli, dalam keterangannya yang diterima, Senin (2/12/2024).
Penerapan Drone Spraying di Polipangkep merupakan bagian dari upaya kampus untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang inovatif. Mahasiswa Prodi Teknologi Produksi Tanaman Pangan kini memiliki kesempatan untuk belajar secara langsung tentang teknologi pertanian terkini.
“Dengan mengoperasikan drone, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga mengembangkan kemampuan problem-solving dan berpikir kritis. Karena Polipangkep berkomitmen untuk mendukung pertanian berkelanjutan,” lanjut Junyah.
Selain Drone Spraying, kampus juga melengkapi lahan Pengembangan Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Teaching Factory (Tefa) di Bulu Dua, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti tandon air dan sistem irigasi yang efisien.
“Untuk mendukung implementasinya, mahasiswa dan dosen mengikuti pelatihan pengoperasian drone, dengan menghadirkan instruktur dari PT Nusa Multi Teknika, Yogyakarta. Para peserta mendapatkan teori dan praktik langsung, termasuk cara merencanakan jalur terbang drone menggunakan remote control serta pengaturan penyemprotan sesuai kebutuhan. Karena Drone ini dapat menyemprot tanaman lebih cepat dan efisien, sehingga hemat waktu. Tidak hanya menyiram, tetapi juga mampu menebar benih, memupuk, serta menyemprot pestisida,” ulang Junyah
Sementara itu, Darmawan, Direktur Polipangkep mengaku, kehadiran Drone Spraying merupakan lompatan besar bagi institusi vokasi seperti Polipangkep dalam merespons perkembangan teknologi di sektor pertanian.
“Inovasi ini bukan hanya memberikan manfaat praktis dalam kegiatan pembelajaran, tetapi juga menjadi model pengajaran berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” akunya.
Darmawan berharap, penggunaan drone ini dapat memperluas wawasan mahasiswa tentang teknologi modern sekaligus menginspirasi mereka untuk menciptakan inovasi baru. (*)