KABARIKA.ID, MAKASSAR – Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program nasional yang dkembangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal, meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK (Gas Rumah Kaca).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Provinsi Sulawesi Selatan sendiri, sudah ada 363 lokasi yang menjalankan program Kampung Iklim (Proklim) yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Inilah yang mengirim Sulsel meraih prestasi atas Apresiasi Pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2024.

Sulawesi Selatan menerima sejumlah pernghargaan terkait Kampung Iklim, terdiri dari 5 tropi Proklim Lestari, 35 buah tropi proklim utama, 139 sertifikat proklim utama dan 41 piagam apresiasi pembinaan proklim.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Bappelitbangda Sulsel, Andi Bakti Haruni menyampaikan, menjaga kualitas lingkungan hidup menjadi perhatian bersama. Termasuk dalam upaya penurunan emisi GRK. Tentunya hal itu dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

“Capaian IKLH Provinsi sebesar 74,30 poin atau 1,76 poin lebih dari nilai IKLH Nasional sebesar 72,54 poin. Termasuk dalam fokus untuk penurunan emisi gas rumah kaca,” ungkapnya, Senin (2/12/2024)

Pencapaian ini, selain dorongan dari Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh, juga tidak lepas dari kerja keras dan upaya yang dilakukan Dinas Lingkungan dan Kehutanan melalui KPH dan penyuluh-penyuluh kehutanan yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Sulsel.

Dengan penyuluhan yang terus dilakukan oleh KPH menjadikan masyarakat semakin sadar dan memiliki wawasan yang luas akan pentingnya lingkungan dan hutan.

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) disebut sebagai ujung tombak pengelolaan hutan di Indonesia karena berperan dalam menjamin kelestarian hutan dan memberdayakan masyarakat.(*)