KABARIKA.ID, JAKARTA — Dalam berinvestasi dan mendirikan pabrik di Indonesia, pemilihan lokasi yang tepat menjadi faktor kunci. Mengingat Indonesia memiliki 118 kawasan industri, masing-masing dengan keunggulan dalam pengelompokan industri yang berbeda,
Bank DBS mengundang dua pengembang untuk datang ke Taiwan, untuk memperkenalkan keunggulan layanan manajemen mereka serta peluang pengembangan di masa depan.
Pulau Batam dan Pulau Bintan, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Singapura, keduanya merupakan kawasan perdagangan bebas.
Chief Marketing Officer Gallant Venture Ltd., Edmund Lai, yang bertanggung jawab atas pengembangan Kawasan Industri Batamindo, menjelaskan bahwa setelah 34 tahun berkembang, dengan infrastruktur yang lengkap dan model manajemen terpadu, pengusaha tidak perlu khawatir tentang pasokan listrik dan air, pengurusan izin usaha dan lisensi, atau membeli tanah untuk mendirikan pabrik.
Setelah menyewa, perusahaan dapat langsung beroperasi. Hal ini telah berhasil menarik lebih dari 100 perusahaan dari berbagai negara untuk berinvestasi. Kawasan Industri Bintan juga sedang dikembangkan, dilengkapi pelabuhan, dan bandara internasional swasta pertama di Indonesia.
Selain itu, Kawasan Industri Cikande Smart Industrial Town terletak di Jawa Barat yang mencakup sekitar 16 persen dari total populasi Indonesia dan berkontribusi sekitar 13 persen terhadap PDB Indonesia.
Manajer Bisnis PT Suryacipta Swadaya Richard Tanggara, menjelaskan bahwa kawasan ini memiliki fasilitas transportasi darat, laut, dan udara yang sangat baik. Saat ini, kawasan ini sedang membentuk sebuah koridor industri dengan rantai pasokan yang lengkap dan efisiensi transportasi yang tinggi. Oleh karena itu, dengan masuk lebih awal, perusahaan dapat menempati posisi strategis yang penting. (*)