KABARIKA.ID, MAKASSAR — Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Sulawesi Selatan (PGRI Sulsel) Prof Hasnawi Haris memperkenalkan susunan pimpinan baru kepengurusannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada periode kali ini, Prof Hasnawi Haris didampingi lima wakil ketua. Ketua, sekretaris, dan lima wakil ketua sebelumnya telah dilantik jadi pengurus PGRI Sulsel oleh PB PGRI.

Posisi ketua kembali diamanahkan kepada Prof Hasnawi Haris. Untuk jabatan sekretaris dipercayakan kepada Dr Abdi. Latar belakangnya yakni Ketua Badan Akreditasi Sekolah, PAUD, Pendidikan dasar, dan menengah. Dr Abdi juga merupakan akademisi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selanjutnya Wakil Ketua I dipercayakan kepada Dr Andi Ibrahim. Latar belakangnya yakni Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel.

Kemudian Wakil Ketua II diamanahkan kepada Prof Dr. Muhlis Madani. Latar belakangnya yakni Guru Besar Administrasi Publik Unismuh.

Selanjutnya Wakil Ketua III diamanahkan kepada Nursalam, S.Pd, M.Pd. Ia jadi wakil ketua sebagai perwakilan kepala sekolah.

Wakil Ketua selanjutnya yakni Dr. Muhammad Basri. Latar belakangnya birokrat Dinas Kearsipan Sulsel.

Satu wakil ketua lainnya dipercayakan kepada Juhrah, S.AP sebagai perwakilan perempuan. Latar belakangnya mantan kepala balai diklat keagamaan.

“Ketujuh pengurus inilah yang kemarin dilantik oleh PG PGRI. Adapun untuk susunan pengurus lengkap masih sementara digodok oleh tim formatur. Insyaallah akan diselesaikan dalam kurun 21 hari setelah konferensi,” kata Ketua PGRI Sulsel Prof Hasnawi Haris.

Guru Besar UNM itu menjelaskan susunan pengurus PGRI Sulsel periode itu hanya berjumlah 27 orang.

“Karena komposisi terbatas, maka kami mengajak anggota PGRI lainnya bergabung di alat kelengkapan organisasi,” kata Hasnawi Haris.

Selain itu PGRI Sulsel juga memiliki struktur dewan pembinan, dewan penasehat, dewan pakar, alat kelengkapan organisasi, dewan kehormatan Huru indonesia, SLCC, dan badan usaha PGRI.

“PGRI Sulsel dapat undangan menghadiri puncak hari guru tanggal 14 Desember di Taman Mini Indonesia. Sepulang dari Jakarta tim formatur segara rapat menyusun komposisi pengurus,” ujar Hasnawi Haris.

Asa Perkuat Keberpihakan PGRI Kepada Guru

Hasnawi Haris, menegaskan komitmennya untuk memperkuat keberpihakan organisasi kepada para guru dan tenaga kependidikan di periode kedua kepemimpinannya.

Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya setelah secara resmi terpilih kembali sebagai Ketua PGRI Sulsel.

Prof Hasnawi melihat pentingnya optimalisasi peran Biro Informasi dan Komunikasi (Infokom) PGRI Sulsel untuk memperkuat hubungan dengan media, serta menyampaikan program dan kegiatan PGRI kepada publik.

“Selama lima tahun terakhir, saya melihat biro ini belum cukup efektif dalam bermitra dengan media. Ke depan, saya harap hubungan ini dapat diperkuat untuk mendukung berbagai kegiatan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota,” ujarnya.

Menurut Prof Hasnawi, PGRI memiliki tiga jati diri utama yakni sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan.

Ketiga fungsi ini menjadi landasan dalam memperjuangkan hak guru dan tenaga kependidikan.

“Sebagai organisasi perjuangan, PGRI berkomitmen memperjuangkan pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K. Sementara itu, sebagai organisasi profesi, PGRI terus mendorong peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah melalui pelatihan-pelatihan,” tambahnya.

Di periode kedua ini, Prof Hasnawi bersama pengurus lainnya, bertekad untuk memperkuat branding PGRI sebagai organisasi yang berpihak pada guru.

Salah satu fokus utama adalah mengawal regulasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan guru serta perlindungan hukum.

Ia menekankan bahwa perlindungan hukum bagi guru merupakan aspek penting yang akan terus dikawal oleh PGRI.

“Kami memiliki Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI Sulsel untuk mendampingi dan membela guru yang menghadapi permasalahan hukum. Selain itu, kami akan mendorong lahirnya Undang-Undang Perlindungan Guru, yang sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak,” tegasnya.

Ke depan, PGRI Sulsel juga akan bersinergi dengan berbagai pihak, untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

“Dengan kurikulum baru yang akan diterapkan pada 2025, kami akan memastikan kompetensi guru terus ditingkatkan. Namun, di saat yang sama, kesejahteraan dan perlindungan hukum mereka juga harus menjadi perhatian utama,” pungkasnya.

PGRI Sulsel berharap kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai stakeholder dapat memperkuat peran guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa. (*)