KABARIKA.ID, PANGKAJENE – Hari kedua Rapat Koordinasi Brigade Swasembada Pangan Tahun 2024 sebagai upaya mempercepat swasembada pangan digelar di Aula Kodim 1420/Sidrap, Pangkajene, Jumat (20/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat koordinasi Kementerian Pertanian RI dalam hal ini dilaksanakan Ditjen Hortikultura membicarakan teknis percepatan pelaksanaan kegiatan Brigade Pangan di lapangan.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Plt Dirjen Hortikultura, Dr. Ir Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, Brigjen TNI Wawan Erawan, Direktur Polbangtan Gowa Dr Detia, Dandim 1420/Sidrap, Letkol Inf Awaluddin, Kadis TPH Sidrap, Ibrahim, Kepala BSIP serelia Maros Amin Noor, dan sejumlah PJU Kementan RI.
Sehari sebelumnya, rapat koordinasi serupa dilaksanakan di Aula Kodim 1404/Pinrang dan Letkol Inf Abdullah Mahuwa bertindak sebagai tuan rumah.
Pada kesempatan ini, M. Taufik menjelaskan bahwa program Oplah atau optimalisasi lahan berarti lahan-lahan yang ada ditingkatkan indeks pertanamannya (IP) karena sudah dilakukan perbaikan saluran air dan lainnya sehingga yang selama ini tanam dan panen satu akan ditingkatkan menjadi 2 kali menanam (IP 200) lalu menuju IP 300.
M. Taufik sebagai penanggungjawab oplah dan cetak sawah di Sulsel menyatakan bahwa penanaman Oktober dihitung sebagai IP 100 dan disepakati menuju IP 300.
“Untuk oplah sepakat target tiga kali tanam dalam setahun,” kata M. Taufik.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan hortikultura Sidrap Ibrahim setuju penguatan brigade pangan.
Ia menginfokan bahwa target capaian oplah hingga sekarang mencapai kisaran 75 – 80 persen.
Brigjen Wawan Erawan sebagai pendamping penanggubgjawab Sulawesi dan Maluku menambahkan bahwa kehadirannya dalam rapat teknis ini untuk mendengar dan memantau perkembamgan oplah maupun brigade pangan.
“Apakah harapan IP naik tercapai dari satu tanam menjadi dua kali. Apakah simpul yang sulit atau macet bisa terbuka,” katanya.
Menurutnya, kegiatan oplah dan penambahan produksi tidak hanya dikerjakan satu pihak saja, melainkan dikerjakan secara kolaborasi oleh banyak pihak.
Pertemuan yang dimulai sejak pagi akhirnya diakhiri dengan tanya jawab dan penjelasan-pejelasan baik oleh Plt Dirjen Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule maupun oleh Detia, Amin Nur dan Kadis Ibrahim.
Program brigade pangan diharapkan menggaet minit generasi muda terjun ke sektor pertanian sebagai regenerasi melahirkan pertanian modern yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Satu brigade pangan terdiri atas 15 milenial dengan luas garapan sekira 200 hektare. (*)