KABARIKA.ID, JAKARTA – Provinsi Sulawesi Selatan untuk tahun 2025, mendapat alokasi penanaman padi gogo untuk lahan seluas 5.400 hektare. Tujuannya, tidak hanya untuk mendukung produksi pangan nasional, tapi juga memberikan manfaat ganda bagi petani perkebunan melalui diversifikasi tanaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu diketahui Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Nurul Fitriany Alimuddin, usai menghadiri pertemuan di Kementerian Pertanian, yang membahas upaya optimalisasi kegiatan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sebagai bagian dari program mendukung swasembada pangan nasional.
Menurutnya, Program padi gogo tersebut merupakan komitmen bersama yang dimotor Kementerian Pertanian, untuk memaksimalkan potensi lahan perkebunan guna memenuhi kebutuhan pangan nasional secara berkelanjutan.
“Sinergi antara sektor pangan dan perkebunan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi sumber daya yang ada. Dengan strategi ini, program penanaman padi gogo akan memberikan kontribusi dalam mendukung swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan impor beras di masa depan,” sebut Nurul.
Sementara Ketua Tim Kerja Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sulsel Syarifuddin Sideng menambahkan, penanaman padi gogo difokuskan pada lahan peremajaan sawit rakyat, khususnya pada tanaman sawit yang masih berumur di bawah tiga tahun.
Selain itu, padi gogo juga dapat ditanam secara bersamaan dengan komoditas perkebunan lainnya seperti kelapa dalam, kakao, cengkeh, dan berbagai tanaman lain yang sesuai.
“Pola tanam ini diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan lahan perkebunan sekaligus meningkatkan hasil pangan,” serunya. (*)