KABARIKA.ID, MEDAN-– Senin malam 23 Desember 2024 menjadi momen yang penuh kehangatan di ruang California Lantai 1 Hotel JW Marriott Medan Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kehangatan itu berasal dari suasana diskusi santai dan silaturahmi antara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga Ketua Umum IKA Unhas bersama pengurus IKA Unhas Sumatera Utara dan juga pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Sumut.

Pada diskusi tersebut Ketua Umum IKA Unhas ini menekankan pentingnya merubah pola pikir dalam menjalani hidup.

“Kalau ingin melakukan lompatan besar dalam hidup ini, yang pertama kali harus kita lakukan adalah merubah mind set (pola pikir)” ujarnya.

“Hambatan-hambatan itu terkadang diciptakan oleh diri kita sendiri. Banyak yang mengatakan dirinya tidak punya modal, padahal kita semua lahir di dunia ini sama, memiliki dua mata, dua telinga, satu mulut, dua kaki dan dua tangan” jelasnya yang disimak oleh 50an peserta silaturrahim yang hadir.

“Ada tidak di antara kita yang bersedia kalau satu matanya ditukar dengan satu hotel ini?” tanyanya yang serempak dijawab “tidak” oleh peserta yang hadir.

“Kalau begitu siapa yang masih berani bilang bahwa tidak punya modal untuk usaha?” lanjutnya dengan penuh semangat.

“Jadi jangan lagi jadikan alasan tidak punya modal, jaringan dan lainnya. Allah SWT sudah menjanjikan bahwa tidak ada yang dapat merubah nasib suatu kaum sampai mereka sendiri yang mengubah diri mereka. Jadi ubah diri dulu, pola pikir kita, yang akan mempengaruhi tindakan, dan jika sudah konsisten dilakukan, akan datang perubahan yang lebih baik” pesannya yang diaminkan para perantauan yang hadir.

Berkat “brain storming” yang dilakukannya ini, salah satu peserta yang hadir ketika ditanya “siap jadi menteri?” dengan percaya diri malah menjawab “kalau perlu Presiden, Puang” yang disambut tawa seisi ruangan.

Juga terungkap bahwa ada salah satu Diaspora yang pernah bekerja 15 tahun di Jepang dan kembali mengabdi ke Indonesia menjadi dosen di Universitas Negeri Medan (Unimed). Mansur namanya, Elektro 2001, Ahli Teknologi Informasi yang meninggalkan gaji ratusan juta di negeri Sakura dan mendapatkan gaji setara pegawai III/c di tanah air.

Tapi gaji kecil ini tidak menghambat kreatifitasnya, dirinya terus mengembangkan riset di kampusnya. Hal ini juga berkat dukungan dan motivasi Rektor Unimed Prof. Baharuddin yang juga Ketua KKSS Sumut.

Mansur menjelaskan bahwa dirinya adalah peneliti di bidang image processing atau computer vision, yang salah satu tujuannya adalah mendeteksi kerusakan buah, daun serta kandungan metal pada buah atau media tanah dengan menggunakan pendekatan citra digital. Penelitiannya ini banyak berkembang berkat kolaborasi dengan dosen ilmu komputer MIPA.

Mendengarkan hal ini Mentan Amran sangat mengapresiasi lalu mengajak Mansur agar mengumpulkan kawan-kawan sesama diasporanya yang memiliki ide gila dalam penelitian untuk bekerja sama mengembangkan sesuatu yang dapat memajukan bangsa.

Turut hadir dalam pertemuan ini Subril Razak, Sekretaris dan pengurus IKA Unhas Sumut lainnya. Ketum Andi Amran didampingi Yusran Jusuf, Abd. Haris Bahrun dan Andi M Syakir. (*)