KABARIKA.ID, MAKASSAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau sejumlah Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi pada sejumlah daerah di Pulau Jawa, Bali, dan Lampung, memastikan masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, aman bencana.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, berdasarkan laporan yang dihimpun Tim Siaga Nataru BNPB, sejumlah daerah terpantau relatif aman bencana hidrometeorologi pada periode libur Nataru tahun ini.
“Cuaca di wilayah Pulau Jawa dan Bali didominasi cerah berawan serta hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” jelas Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/12/2024)
Kendati demikian, ada bencana yang terpantau tim siaga Nataru, seperti tanah longsor di Desa Loji,Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (25/12/2024). Longsor ini mengakibatkan ruas jalan nasional Bagbagan-Kiara Dua tertutup material longsor.
Tim gabungan siaga bergerak melakukan penanganan dengan melibatkan empat alat berat dan dump truk. Hingga Kamis (26/12) jalan belum dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Di Provinsi Lampung, dilaporkan kejadian bencana hidrometeorologi berupa banjir dan angin kencang. Banjir terjadi di Dusun Sandaran II, Desa Suka Banjar, Kecamatan Sidomulyo akibat hujan dengan intensitas tinggi. Air sempat menggenangi permukiman warga dengan ketinggian 30cm.
Sementara itu, pada waktu bersamaan peristiwa angin kencang menerjang Kecamatan Kedondong dan Sukarame, Lampung. Tiga orang mengalami luka ringan, dan empat unit rumah rusak ringan.
Angin kencang juga terjadi di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat. Satu unit rumah di Kecamatan Langensari dilaporkan ambruk dan beberapa pohon tumbang.
Tim gabungan siaga nataru yang terdiri dari personil BPBD, TNI, Polri dan relawan melakukan penanganan darurat pada wilayah yang terdampak.
BNPB mengimbau kepada warga masyarakat untuk selalu waspada potensi risiko bencana meteorologi yang bisa terjadi dalam puncak musim penghujan ini.
“Untuk masyarakat yang hendak melakukan perjalanan diimbau untuk memeriksa kondisi kendaraan, cek potensi risiko bencana wilayah tujuan melalui aplikasi InaRisk, dan pantau kondisi cuaca harian melalui aplikasi BMKG,” seru Muhari. (*)