KABARIKA.ID, LAMPUNG – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen akan memperkuat pembangunan dan revitalisasi irigasi sebagai upaya nyata pemerintah dalam mewujudkan swasembada. Khusus di Provinsi Lampung, pembenahan irigasi mencapai kurang lebih 130 hektare.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Ali Jamil memastikan bahwa pembangunan irigasi terus berjalan terutama pada lahan-lahan oplah dan juga cetak sawah. Selain itu, kata Ali Jamil, peraturan Presiden (perpres) terkait irigasi juga sudah memasuki tahap final sehingga para gubernur dan bupati di seluruh daerah dapat segera mengusulkannya.

“Satu perpres dua inpres ini mudah mudah dapat berjalan tahun depan sehingga kewenangan yang selama ini terkunci dalam peraturan itu dapat segera dibuka,” ujar Ali Jamil saat mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas di Provinsi Lampung, Sabtu, 28 Desember 2024.

Selain Irigasi, Ali Jamil memastikan pengelolaan tata kelola pupuk juga sudah mendapat lampu hijau dan memasuki tahap final untuk ditandatangani Presiden Prabowo Subianto.

“Yang terkait dengan tata kelola pupuk subsidi prinsipnya juga sudah berjalan karena ini adalah penyederhanaan,” katanya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dalam arahannya mengingatkan bahwa irigasi pertanian sangat penting dalam menunjang program swasembada yang memiliki perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto.

“Oleh karena itu, kita minta rapat ini agar segera para bupati atau dinas pertanian untuk mengusulkan segera irigasinya. Tolong dipastikan di mana sawahnya, kabupatennya, kecamatannya, desanya, berapa luasnya, mana yang belum ada irrigasinya, di mana sumber bendungannya, perlindungan irigasinya segera laporkan ya. Ingat Bapak Presiden sekarang punya perhatian khusus pada sektor pertanian,” katanya.

Menurut Zulhas, saat ini Presiden sudah menerima draf perpres dan juga inpres yang mengatur regulasi di sektor pertanian. Di antara perpres dan inpres itu antara lain adalah aturan irigasi yang bertujuan mendukung swasembada pangan secara cepat dan singkat.

“Apa isunya? Sama dengan jalan, Pak. Jadi mau jalan kabupaten, jalan provinsi, irigasi kabupaten, irigasi provinsi, banyak yang dibangun oleh pusat. Boleh. Inilah yang kita ingin selesaikan, Pak dalam waktu dekat,” katanya.

Zulhas menambahkan bahwa dengan perbaikan dan juga pembangunan irigasi maka tahun-tahun yang akan datang produksi beras nasional diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Sehingga untuk swasembada pangan itu tahun 2025 kita sudah putuskan tidak akan impor beras lagi, sudah kita putuskan kita tidak impor jagung lagi, tidak impor garam lagi dan tidak akan impor gula lagi. Ada 4 komoditas yang kita tidak akan impor,” jelasnya. (*)