KABARIKA.ID, MAKASSAR — Inspektur Kodam (Irdam) XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI Berlin Germany, S.Sos., M.M., C.Fr.A., menyambut kedatangan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang baru, Prof Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., beserta istri Ny. Andi Indriaty Syaiful, di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu (8/01/2025) Kabupaten Maros, Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pj Gubernur Prof. Fadjry Djufry yang keluar melalui Gate 10 disambut dengan prosesi adat khas Sulsel, berupa pengalungan Lipa’ Sabbe (sarung sutera) serta pemberian hand bucket (bunga tangan) kepada Ny. Andi Indriaty Syaiful.
Penampilan tarian tradisional Padduppa juga mewarnai penjemputan ini, sebagai simbol penghormatan dan penyambutan tamu kehormatan di daerah ini.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, melantik Prof Fadjry Djufry sebagai Pj. Gubernur Sulawesi Selatan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 170/P Tahun 2024.
Pelantikan berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (7/01/2025).
Pelantikan tersebut dihadiri Pj Gubernur sebelumnya Prof Zudan Arif Fakhrulloh, Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud, Danlantamal VI/Makassar, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., M. Han, Sekprov Sulsel Jufri Rachman, Pj Bupati Bone Andi Winarno, Pj Bupati Luwu Muhammad Saleh, Pj Bupati Takalar Dr. H. Muhammad Hasbi, Kadis Dukcapil Sulsel M. Iqbal S. Suhaeb, Pj Bupati Torut Amson Padolo, Plt Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan (TPH-Bun), Uvan Nurwahidah, Plh Kadis Kominfo SP Sulsel Sultan Rakib.
Dari Kementan RI, hadir Plt Sekjen Ali Djamil, Plt. Dirjen Hortikultura Muhammad Taufiq Ratule, Direktur Perlindungan Tanaman Hortikultura M. Sidik, dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Haris Bahrun.
Prof Fadjry Djufry dilantik menjadi Pj Gubernur Sulsel mebggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh yang mendapat jabatan baru sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.
Jabatan terakhir Prof Fadjry adalah Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan RI.
Ia lahir di Makassar pada 14 Maret 1969. Perjalanan hidup Prof Fadjry adalah cerminan dedikasi tanpa henti terhadap pengembangan pertanian yang berkelanjutan.
Sebagai seorang ilmuwan dan praktisi, Prof Fadjry tidak hanya memadukan ilmu pengetahuan dengan teknologi, tetapi juga mendekatkannya pada kebutuhan masyarakat agraris. (*/rus)