KABARIKA, NTT — Ditribusi pupuk makin mudah di era kepemimpinan ketiga Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aturan distribusi pupuk makin sederhana.
Langkah pemerintah memangkas alur distribusi pupuk ke petani disambut baik pemerintah daerah.
Apresiasi salah satunya datang dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Joaz B Oemboe menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Kita berterima kasih ke Pak Presiden dan Pak Menteri yang membuat suatu terobosan memotong regulasi. Selama ini sekian banyak kementerian/lembaga terkait. Sekitar 144 regulasi yang dipotong, sehingga lebih efisien,” kata Joaz Rabu (15/1/2025).
Aturan baru tersebut segera diterapkan di Provinsi NTT dalam waktu dekat.
Untuk sementara, pemerintah daerah masih merujuk ke Permentan 1 tahun 2024 sambil melakukan perubahan mengenai tata kelola pupuk subsidi.
“Kita masih menunggu Perpres. Tapi di beberapa tempat, dari distributor sudah bisa langsung ke petani,” kata dia.
Dia mengatakan, sedang ada upaya bersama Distributor pupuk bisa melakukan penyaluran dengan baik dan tetap guna ke petani. Joaz memastikan stok pupuk di NTT masih terbilang aman.
Dia belum mengetahui total pasti stok pupuk karena harus berkoordinasi dengan penyalur dari Pupuk Indonesia.
“Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mempunyai tugas melakukan perencanaan kebutuhan pupuk dan pengawasan dalam wadah Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3),” ujarnya.
Menurut dia, usulan kebutuhan pupuk petani direncanakan pada tahun 2025, telah diusulkan pada tahun 2024. Awalnya dinas melakukan pendataan kebutuhan pupuk. Selanjutnya diinput ke aplikasi eRDKK (elektronik Rencana Kebutuhan Pupuk Bersubsidi).
Untuk mendapat pupuk bersubsidi, petani harus petani harus tergabung dalam sebuah kelompok tani dengan kuota pupuk bersubsidi sath musim tanam yakni seluas dua hektar.
Pemerintah memberikan pupuk jenis urea, NPK dan NPK formula khusus yang dikhususkan untuk padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, kakao, kopi dan teh. Pemberian berdasarkan dosis yang ditentukan Litbang Kementan.
“Untuk kebutuhan pupuk subsidi NTT tahun 2025 sebanyak 756.428 ton dengan 315.125 NIK (penerima) dan rencana tanam 398.441 hektar,” katanya.
Joaz merinci alokasi pupuk subsidi tahun 2025 untuk provinsi NTT yang diberikan Kementerian Pertanian adalah 156.532 ton. Rinciannya, urea 71.466 ton, NPK 84.734 ton dan NPK khusus 332 ton.
Pada November 2024, realisasi tebus pupuk bersubsidi urea sebanyak 52,24 persen atau 19.448,59 ton, NPK 45,93 persen atau 23.075,76 ton dan NPK khusus 0 persen.
Dia menegaskan, penyaluran pupuk bersubsidi mengacu ke Permentan 10 tahun 2022 tentang tata cara penetapan alokasi dan harga eceran pupuk tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian.
Pupuk Indonesia selaku produsen mempunyai tugas melakukan pengadaan pendistribusian dan penyaluran pupuk dari gudang produsen sampai ke petani.
“Dari line I (produsen pupuk) menuju line II (distributor pupuk) menuju line III (kios pupuk lengkap) dan sampai ke line IV (petani) dengan menggunakan KTP atau Kartu Tani,” kata dia.
Adapun jumlah Kios Pupuk Lengkap (KPL)/pengecer se NTT sebanyak 141 unit. Jumlah ini belum sebanding dengan jumlah Kecamatan 310 kecamatan se NTT.