KABARIKA.ID, MAKASSAR – Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan di Provinsi Sulawesi Selatan 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rapat Koordinasi pangan dihadiri sejumlah menteri, wakil menteri, Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry, para bupati dan wali kota se Sulsel.

Juga hadir para kepala dinas OPD Pemprov Sulsel, seluruh kepala daerah
24 kabupaten kota di Sulsel kepala daerah terpilih pada Pilkada 2024.

Menko Pangan Zulkifli Hasan memimpin rapat yang berlangsung di Ruang Tudang Sipulung Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Makassar, Jumat, (17/1/2025).

Peserta dan pimpinan menggunakan songkok atau tutup kepala tradisional Makassar “Passapu” dengan warna merah.

“Wah keren juga ya pakai songkok passapu begini sambil rapat,” ujar Pj Bupati Pinrang, Ahmadi Akil.

Menko Pangan Zulkifli Hasan saat membuka rapat menyatakan bahwa Sulsel ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya pemerintah meningkatkan produksi pertanian.

“Rakor pangan ini menghadirkan seluruh stakeholder pemerintahan sehingga di Sulsel bisa diakselerasi pembangunan sektor pertanian pangan,” ujar Zulkifli Hasan.

Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry mendampingi Menteri Koordinator Bidang (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Budi Santoso, meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Pa’baeng-baeng, Kota Makassar, Jumat, 17 Januari 2025.

Tampak hadir pula mendampingi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Sebelum rakor, Zulkifli Hasan meninjau pasar mengecek harga sembilan bahan pokok di Makassar.

Zulkifli mengatakan, harga di daerah ini relatif rendah dibandingkan dengan harga di sejumlah provinsi lain di Indonesia.

“Saya bersama Menteri Perdagangan, Pak Gubernur, Pak Wali Kota, tadi teman-teman sudah nge-cek bareng-bareng tenyata harga di sini lebih rendah daripada kota-kota lain bahkan di Jawa,” ungkap Zulkifli Hasan.

Dari peninjauan yang dilakukan, Zulkifli Hasan juga menemukan harga ayam potong yang masih stabil, demikian juga dengan harga beras. Sementara yang masih naik sedikit yakni cabai rawit, sedangkan bawang putih dan bawang merah masih normal.

“Tadi Ayam Rp35.000, ayam potong, telur Rp28.000. Kalau beras stabil, tidak turun tidak naik. Ada yang Rp11.500, ada yang Rp12.500. Yang turun cabai merah keriting Rp35.000 masih agak tinggi sedikit tapi sudah sesuai HET. Cabai rawit Rp50.000-Rp60.000, terus bawang merah turun Rp30.000, bawang putih Rp38.000 – Rp40.000,” urainya.

Kendati demikian, Zulkifli menemukan jika harga Minyakita di Makassar rupanya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.000, sementara di Makassar dijual dengan harga Rp17.000.

Namun, secara umum bahan pokok lainnya tidak ada kenaikan yang signifikan dan yang paling penting tidak ada bahan pokok yang terkena pajak 12 persen.

“Harga Minyakita HET Rp15.000. Jadi saya kira masih wajar, seluruh bahan pokok tidak ada kenaikan apapun, soal pajak itu tidak ada,” pungkasnya. (**)