KABARIKA.ID, JAKARTA – Jajaran Kepengurusan Baru Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Periode 2024-2027 resmi dilantik oleh Ketua Umum PII DR.Ing.Ir.Ilham Akbar Habibie,MBA,IPU dalam sebuah prosesi khidmat bertema “Re-Industrialisasi, Kunci Indonesia Emas 2045”bertempat di Soehanna Hall, Energy Building, Jakarta Selatan, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kata sambutannya usai pelantikan, Ilham Habibie menyatakan ada 3 hal yang akan menjadi prioritas utamanya dalam menggerakkan roda organisasi yang dipimpinnya ini dalam waktu dekat.
“Yang pertama adalah Re-Industrialisasi. PII berkomitmen mendorong re-Industrialisasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Insinyur harus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Karena itu, kita perlu adanya re-industrialisasi yang masif.Sehingga, hilirisasi bukan hanya di sektor pertambangan, namun juga meluas ke sektor lain,”ungkap putra Presiden ketiga RI, Prof.DR.BJ Habibie ini bersemangat.
“Yang kedua adalah pembentukan Dewan Insinyur Indonesia (DII) yang merupakan lembaga yang berwenang dalam membuat kebijakan penyelenggaraan keinsinyuran dan pengawasan pelaksanaannya. PII harus terus mendorong kepada pemerintah untuk segera menetapkan DII,”ucap Ilham.
“Yang Ketiga adalah Transformasi Internal Organisasi PII.Seiring Perkembangan zaman dan kebutuhan organisasi dalam beradaptasi dengan era digitalisasi serta dalam rangka implementasi aspirasi stake holder PII,transformasi internal organisasi menjadi sebuah keniscayaan,”ujar Pria kelahiran Aachen Jerman, 16 Mei 1963 itu dengan nada optimis.
Acara pelantikan Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia periode 2024-2027 ini dihadiri oleh lebih dari 600 insinyur, baik secara langsung maupun daring, termasuk para ketua umum PII dari periode sebelumnya. Kepengurusan PII di bawah pimpinan Dr. Ir. Ilham Akbar Habibie melibatkan para insinyur dari berbagai generasi.
Formasi Kepengurusan dilengkapi 9 Deputi Ketua Umum Bidang-Bidang dan 7 Deputi Ketua Umum Komite-Komite. Saat ini PII memiliki 27 Badan Kejuruan, 34 wilayah, 285 cabang, 89.195 anggota, 27.493 pemegang SKIP (Sertifikat Kompetensi Insinyur Profesional), 31.799 pemegang STRI (Surat Tanda Registrasi Insinyur), 3.396 pemegang ASEAN Eng Register, 699 APEC Eng.Register dan 371 pemegang ACPE.