KABARIKA.ID, JAKARTA — Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang memiliki sejarah penting sebagai simbol modernisasi dan kebangkitan ekonomi Indonesia. Berikut adalah sejarah lengkap Sarinah:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Presiden Soekarno menggagas pendirian Sarinah sebagai pusat perbelanjaan modern yang dapat menjadi contoh pembangunan ekonomi dan simbol nasionalisme.
Nama: Nama “Sarinah” diambil dari nama pengasuh Soekarno semasa kecil, yang menurut Soekarno memiliki jasa besar dalam hidupnya.

Pembangunan: Dimulai pada tahun 1962.
Peresmian: 15 Agustus 1966 oleh Presiden Soekarno.
Sarinah didirikan dengan konsep “revolusi ekonomi” yang bertujuan untuk memajukan ekonomi rakyat, dengan menyediakan berbagai barang kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Pusat perbelanjaan ini diharapkan menjadi penghubung antara produsen lokal dan masyarakat urban.
Gedung Sarinah setinggi 74 meter dengan 15 lantai adalah gedung bertingkat pertama di Jakarta dan salah satu gedung tertinggi di Asia Tenggara pada masa itu.
Sarinah dirancang dengan gaya modern yang mencerminkan perkembangan arsitektur kota besar.
Sarinah menjadi simbol modernisasi dan perkembangan ekonomi di era Orde Lama.
Sarinah juga menjadi tempat promosi produk-produk kerajinan Indonesia, seperti batik, kain tenun, dan barang seni lainnya.
Pada dekade 1980-an dan 1990-an, Sarinah mulai menghadapi persaingan dengan pusat perbelanjaan yang lebih modern.
Renovasi besar: Dimulai pada tahun 2020 dan selesai pada 2022, dengan fokus mempertahankan konsep budaya Indonesia namun dengan sentuhan modern.
Gedung yang direnovasi tetap mempertahankan identitasnya sebagai warisan budaya.
Setelah renovasi, Sarinah semakin difokuskan sebagai etalase produk lokal dan UMKM Indonesia.
Menjadi pusat kebudayaan dan kreativitas yang mempromosikan warisan lokal dengan konsep modern.
Sarinah tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, tetapi juga simbol sejarah ekonomi dan kebudayaan Indonesia. (*)