KABARIKA.ID, MAUMERE– PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak seluruh petani terdaftar di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk segera menebus pupuk bersubsidi yang telah dialokasikan pada tahun 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah sudah menjangkau hingga wilayah terdepan Indonesia termasuk Flores.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Sikka memiliki potensi besar untuk ditingkatkan produktivitasnya.

Alokasi yang ada bisa dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan yang menjadi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.

Selain beras dan jagung, tanaman perkebunan seperti kakao menjadi salah satu komoditas yang perlu ditingkatkan produktivitas

“Kami dari Pupuk Indonesia mendukung swasembada pangan, karena itu kami siap memenuhi kebutuhan pupuk dengan menjaga ketersediaan dan stok pupuk. Karena potensi pertanian di Sikka tinggi dan kita akan terus sosialisasi dan edukasi petani terhadap tata kelola pupuk bersubsidi agar bisa dimanfaatkan dengan maksimal,” ungkap Rahmad Pribadi sebagaimana rilis yang diterima, Rabu (29/1/2025).

Berdasarkan data Pupuk Indonesia, Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi Kabupaten Sikka berjumlah 7.180 ton pada tahun 2025.

Adapun rinciannya yaitu pupuk urea 3.500 ton, pupuk NPK 3.500 ton, dan pupuk NPK Formula Khusus 180 ton.

Jumlah pupuk bersubsidi ini akan didistribusikan kepada petani terdaftar di 21 kecamatan sesuai alokasi yang ditetapkan Pemerintah.

Rahmad Pribadi menyebut alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Sikka sudah bisa ditebus oleh petani terdaftar pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) mulai 1 Januari 2025. Hingga tanggal 24 Januari 2025, realisasi penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sikka tercatat mencapai 185 ton yang terdiri dari urea 106 ton dan NPK 79 ton.

Sebagai bagian dari Kementerian BUMN, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Sikka sebesar 1.014 ton per tanggal 24 Januari 2025 atau setara 260 persen dari ketentuan minimal stok yang ditetapkan Pemerintah.

Dari jumlah stok pupuk tersebut tersedia urea sebanyak 650 ton, NPK 344 ton, dan NPK Formula Khusus 22 ton. Ketersediaan stok ini bisa segera dimanfaatkan petani terdaftar guna meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Rahmad Pribadi menceritakan bahwa proses penebusan pupuk bersubsidi saat ini sudah sangat mudah. Seluruh petani terdaftar di Kabupaten Sikka cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke mitra kios dan sudah bisa melakukan penebusan menggunakan aplikasi iPubers yang dikembangkan Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia.

Pupuk Indonesia menyampaikan bahwa petani yang bisa mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi harus memenuhi syarat yang ditetapkan Pemerintah pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024.

Adapun syarat yang harus diketahui petani yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani di wilayah masing-masing.

Selain itu, data petani juga harus tercatat dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan).

Selanjutnya, petani yang berhak mendapat pupuk bersubsidi harus memiliki luas lahan maksimal 2 hektar dengan memiliki usaha tani di sembilan komoditas yang telah ditentukan, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.

Jika petani yang mendaftar memiliki luas lahan dari ketentuan, atau tidak sesuai dengan syarat yang ditetapkan maka tidak masuk dalam kategori penerima pupuk bersubsidi.

“Menebusnya cukup bawa KTP tetapi petaninya harus terdaftar pada RDKK terlebih dahulu. Pada tahun 2025 ini merupakan sejarah untuk proses penebusan. Kami berhasil melayani penebusan mulai 1 Januari 2025, jam 00.00 lewat 22 detik ada petani asal Lampung yang melakukan penebusan dan kita akumulasi hingga sore hari tercatat ada sekitar 4.500-an transaksi penebusan pupuk pada awal tahun 2025, ini merupakan sejarah,” ungkap Rahmad Pribadi.

Bagi petani yang belum terdaftar, Rahmad Pribadi mengatakan masih bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dengan memanfaatkan kebijakan pendaftaran yang dibuka Pemerintah setiap empat bulan sekali sesuai Permentan Nomor 1 Tahun 2024.

Menurut Rahmat Pribadi, Kabupaten Sikka adalah salah satu produsen kakao terbesar di NTT.

Pemerintah Pusat sudah menyediakan pupuk untuk petani kakao, dan Pupuk Indonesia sudah menyediakan stok pupuknya. Jika petani belum terdaftar maka bisa memanfaatkan periode pendaftaran yang ditetapkan setiap empat bulan sekali,

pendaftaran bisa langsung ke PPL ((penyuluh pertanian). Pupuk Indonesia akan ikut kawal membantu petani untuk bisa terdaftar.