KABARIKA.ID, MAKASSAR – Pelantikan Bakorda Pengurus Tinggi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan, digelar di Aula Tudang Sipulung Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat, 31 Januari 2025.
Ketua Umum BPD HIPMI Sulsel, Andi Amar Ma’ruf Sulaiman menginginkan, agar para pengurus HIPMI PT yang baru saja dilantik bisa langsung bekerja sesuai bidangnya masing-masing.
Menurutnya, pengusaha yang tergabung di HIPMI tidak harus memiliki usaha yang besar. Siapapun yang memiliki usaha, sekecil apapun, bisa bergabung di HIPMI Sulsel.
“Jadi bukan hanya yang punya usaha besar baru masuk di HIPMI, tapi yang punya usaha sekecil apapun tidak boleh malu dengan apa yang dia miliki. Harus mau bergabung dengan HIPMI, dan kita bersama-sama meningkatkan ekonomi daerah,” ungkap Anggota DPR RI dari Partai Gerindra ini.
Andi Amar yakin, kerja sama antara HIPMI Sulsel dengan Pemprov Sulsel sangat bisa dijalankan, apalagi untuk mencapai target nasional pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Saya yakin Bapak Prof Fadjry Djufry mau bekerjasama dengan HIPMI. Kita akan bersinergi untuk memajukan ekonomi daerah. Pengusaha butuh pemerintah, dan pemerintah butuh pengusaha. Jadi kita gabungkan itu,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Badan Koordinasi Pusat HIPMI PT Indonesia, Muhammad Ammar Dhafin, mengatakan, pertumbuhan ekonomi 8 persen itu tidak bisa diraih tanpa kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholder.
“Semua harus ikut, semua harus ambil peran, disini peran kita sebagai anak muda bagaimana menciptakan pengusaha muda baru harus bersifat inklusif,” jelasnya.
Sementara Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, memang punya harapan HIPMI bisa berkontribusi dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, sesuai target Presiden Prabowo Subianto. Apalagi, tahun ini telah dicanangkan sebagai tahun investasi.
“Saya mengapresiasi HIPMI Sulsel dan berharap bisa bersama-sama mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen di tahun investasi ini,” kata Prof Fadjry Djufry.
Ia menjelaskan, di sektor pertanian, Provinsi Sulsel memiliki lahan 18 ribu hektare yang siap dijadikan sebagai lahan potensi usaha pertanian. Tentunya bagaimana hilirisasi pertaniannya dan paling penting adalah potensi peternakan.
“Kehadiran HIPMI Sulsel bisa menghadirkan loncatan terhadap investasi. Apalagi ada 18 ribu hektare lahan. Saat ini juga ada perusahaan dari Vietnam yang siap berinvestasi untuk pengembangan sapi perah. Kalau soal perizinan, kita siapkan karpet merah untuk investasi,” jelas Prof Fadjry.
Prof Fadjry Djufry yakin, di tangan para pengurus HIPMI Sulsel, ekonomi Sulsel bisa berkembang dan mencapai target pertumbuhan ekonomi.
“Kita bisa bantu untuk permodalan, seperti di pertanian ada sejumlah bantuan mulai dari alsintan dan berbagai alat pertanian lainnya,” lanjutnya.
Hadir dalam acara pelantikan tersebut, Tenaga Ahli Kementerian Pertanian Prof Yusran, Ketua HIPMI PT Sulsel Fadel, seluruh pengurus DPD HIPMI Sulsel, pengurus HIPMI PT Sulsel dan seluruh hadirin lainnya. (*)