KABARIKA.ID, JATENG– Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi melakukan kunjungan ke gudang modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kunjungan Dirut Rahmad Pribadi ini
dalam rangka menjamin rantai distribusi dan produksi pupuk yang diterima petani nasional berkualitas terbaik.

Pada kesempatan ini, Rahmad langsung melakukan peninjauan ke fasilitas pengantongan (bagging) pupuk bersubsidi jenis urea yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang.

UPP Semarang berdiri di atas lahan seluas 13.945 meter dengan kapasitas gudang 10.500 ton produk pupuk bersubsidi jenis urea.

Dari gudang ini memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi jenis urea pada 23 gudang penyangga lini III atau tingkat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Ini proses yang menunjukkan keseluruhan ekosistem dari Pupuk Indonesia, keseluruhan ekosistem logistik Pupuk Indonesia,” kata Rahmad saat melihat proses pengantongan pupuk.

Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi ke petani terdaftar sebesar 694.639 ton hingga 5 Februari 2025. Pupuk Indonesia pastikan rantai distribusi lancar. Foto: ist

Rahmad menjelaskan, pupuk urea subsidi tadi diangkut dari Pupuk Sriwidjaja (Pusri).Palembang dibawa kapal milik PILog (Pupuk Indonesia Logistik) bernama Pusri 1, berlayar selama 4 hari dari Pupuk Sriwidjaja menuju ke Semarang.

“Di sini dibongkar secara curah, lalu masuk gudang yang dikelola oleh tim logistik Pupuk Indonesia,” kata Rahmad saat melihat proses pengantongan pupuk.

Rahmad memastikan bahwa produk pupuk bersubsidi jenis urea yang dikelola tim logistik Pupuk Indonesia dijamin berkualitas tinggi

Hal ini didukung dengan proses pengantongan menggunakan sistem automatic bagging.

Dikatakannya, dengan otomatisasi ini maka proses pengantongan menjadi lebih cepat dan tingkat keakuratan timbangan satu produk menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, Rahmad meminta kepada seluruh tim logistik Pupuk Indonesia tetap menjaga serta meningkatkan kinerja produksi guna menjamin pupuk untuk petani berkualitas terbaik.

Sehingga Pupuk Indonesia yang menjadi bagian dari Kementerian BUMN dapat berkontribusi pada swasembada pangan yang menjadi asta cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

“Ini memang cukup menantang apalagi saat musim hujan yang humidity (kelembabannya) tinggi, harus hati-hati dalam meng-handle ya, tolong dijaga kualitasnya,” kata Rahmad mengingatkan pekerja.

Menurut Rahmad, untuk petani Indonesia kualitasnya harus selalu yang terbaik, tidak boleh kurang, itu bentuk dari komitmen Pupuk Indonesia.kita semua.

“Jadi komitmen kita semua dijaga, jangan karena ini kelihatannya bagging nggak penting, tetapi setiap proses itu ujungnya untuk petani,” kata Rahmad.

Guna menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Tengah dan DIY, Pupuk Indonesia memiliki 33 gudang lini III pupuk urea dan 40 gudang lini III pupuk NPK yang didukung oleh 210 jaringan distributor dan 5.055 kios pupuk lengkap (KPL) atau kios pengecer.

Kegiatan penyaluran dimonitor oleh 4 manajer penjualan serta 89 orang tenaga pemasar yang terdiri dari 16 orang account executive (AE) dan 73 orang asisten AE.

Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton yang diperuntukkan kepada petani terdaftar pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang dikelola oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, alokasi tersebut terbagi menjadi urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.

Berdasarkan data, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar sebesar 694.639 ton hingga 5 Februari 2025. Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea 342.393 ton, NPK 325.165 ton, NPK Formula Khusus 4.249 ton, dan pupuk organik 22.832 ton.

Sementara dari sisi stok, Pupuk Indonesia tetap menjamin ketersediaan pupuk untuk dapat dimanfaatkan petani terdaftar dengan jumlah 1.665.418 ton. Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea 611.783 ton dan NPK 436.434 ton.

Sementara sisanya pupuk nonsubsidi jenis urea 86.925 ton dan NPK 31.675 ton. Jumlah stok pupuk urea dan NPK ini masing-masing setara 362 persen dan 251 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah.