KABARIKA.ID, MAKASSAR – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Sulawesi Selatan menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung program percepatan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komitmen ini ditegaskan dalam rapat harian Parmusi yang digelar pada Ahad, 9 Februari 2025, di Sekretariat Parmusi, Jl. Jipang Raya No. 10, Makassar, pukul 16.00 WITA.

Rapat tersebut sekaligus menjadi bagian dari persiapan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-3 Parmusi yang akan berlangsung pada 14–16 Februari di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menteri Agama RI, Prof. KH Nasaruddin Umar, MA, dijadwalkan akan membuka acara tersebut.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Parmusi Sulsel, Dr. H. Abu Bakar Wasahua, MH, gerakan swasembada pangan yang dibahas dalam rapat ini merupakan bentuk konkret dari agenda Mukernas yang berfokus pada peningkatan produktivitas, kinerja, serta penguatan gerakan dakwah desa madani.

“Empat pilar Parmusi, yaitu iman dan takwa, ekonomi, sosial, dan pendidikan, diterjemahkan dalam berbagai program di Sulsel. Kami telah sukses membangun desa madani di Tombo Pao, Gowa, di Takalar, serta Desa Madani Benteng Gajah, Maros,” ungkap Abu Bakar.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan Parmusi dalam mendukung ketahanan pangan adalah pengelolaan 100 hektare lahan jagung pulut di Tanralili, Kabupaten Maros.

Program ini melibatkan masyarakat setempat dan menjadi potensi besar dalam mendukung swasembada pangan nasional.

“Apa yang kami lakukan ini selaras dengan komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan. Ini juga sejalan dengan tema Mukernas, yakni Memperkokoh Gerakan Dakwah Desa Madani Parmusi untuk Ketahanan Masyarakat Menuju Indonesia Emas,” jelas Abu Bakar.

Maka sebagai organisasi dakwah, juga harus kuat dari segi finansial.

Parmusi berperan memberdayakan potensi ekonomi masyarakat desa di bidang pertanian dengan menanam jagung pulut dan akan dikembangkan pula usaha pisang Cavendish.

Dari aspek dakwah, lanjut Abu Bakar, para petani akan dikumpulkan di masjid setidaknya sekali dalam satu atau dua bulan untuk mendapatkan pembinaan spiritual.

Selain itu, hasil pertanian mereka diharapkan dapat menjadi sumber keberkahan dengan berbagi melalui sedekah.

“Usaha ini adalah wujud nyata visi Parmusi dalam membangun masyarakat madani yang sejahtera lahir dan batin, serta mendapat ridha Allah SWT,” tutup Abu Bakar Wasahua. (*)