Site icon KABARIKA

Rombak Dewas dan Direksi Bulog, Bukti Komitmen Prabowo Untuk Swasembada Pangan Bukan Omon-Omon

KABARIKA.ID, JAKARTA– Pekan lalu terjadi pergantian Direktur Utama dan Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebagai Kepala Dewan Pengawas Perum Bulog, Kamis 6 Februari 2025.

Sudaryono menggantikan Arief Prasetyo Adi yang sebelumnya mengisi posisi tersebut sejak Desember 2023. Arief kini fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Sehari kemudian, Erick Thohir melakukan pergantian direksi Perum Bulog dengan menetapkan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, sebagai Direktur Utama.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025, yang mengakhiri pengabdian Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama.

Keputusan ini tentunya atas izin dan restu dari Presiden RI Prabowo Subianto. Diketahui bahwa Prabowo sangat menekankan Swasembada Pangan sebagai cita-cita utamanya dalam Kabinet Merah Putih ini.

Dalam era kepemimpinannya, sekitar 144,6 Triliun anggaran dikucurkan terkait pangan. Mulai dari alsintan, optimalisasi lahan, cetak sawah, makanan bergizi sampai irigasi semua dikucurkan asal swasembada dapat tercapai.

Diketahui bahwa sejak Januari lalu petani mulai mengeluhkan terkait harga Gabah yang telah ditetapkan Rp. 6500 namun faktanya di lapangan harga masih ada yang di kisaran 5000 rupiah.

Presiden pun menekankan agar Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) dan Bulog bersinergi memastikan serapan dapat mencapai Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditetapkan. Bahkan sempat terlontar agar jangan main-main dalam urusan harga gabah ini.

“Silakan untung, tapi jangan semena-mena terhadap petani” ujarnya saat memberikan arahan di Kantor Kementan, Senin 3 Februari 2025 yang didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Komitmen ini tidak main-main, bukan sekedar omon-omon belaka, beberapa hari setelahnya, melihat sekitar 70% daerah masih menunjukkan harga Gabah di bawah HPP, terjadilah pergantian ini di jajaran Bulog ini.

Penggantinyapun bukan orang jauh, tapi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono yang selama ini tandem dengan Mentan Andi Amran dalam memperjuangkan Swasembada ditunjuk menjadi Ketua Dewas.

Dirut Bulogpun merupakan Aster Panglima TNI yang dalam banyak kegiatan sering mendampingi Mentan.

“Chemistry ketiganya sudah lama terbangun, jadi swasembada semakin cepat tercapai” ujar Thamrin Barubu, salah seorang pemerhati pertanian yang saat ini mengelola “Warkop Phoenam-pungan” Jakarta.

Di bawah Nakhoda Sudaryono dan Helmy, diharapkan sinergi Bulog dengan Kementan dalam memastikan harga penyerapan yang wajar dapat terjaga. Bahkan di hari Sabtu, 8 Februari 2025, Bulogpun mulai rapat di akhir pekan, mengikuti tradisi Kementan yang tak kenal tanggal merah dan hari libur. Begitupun Ahad, 9 Februari esoknya dilanjutkan dengan rapat di kantor Kementan.

Dilanjutkan pada hari Senin, 10 Februari 2025, kesepakatan dengan Perpadi, dengan keterlibatan pengawasan Kepolisian dan partisipasi TNI, komitmen serap gabah petani sebesar 3 Juta ton telah disepakati dengan HPP yang telah ditetapkan.

Pergantian ini bukan urusan suka dan tidak suka, tapi betul-betul demi percepatan pencapaian swasembada yang telah ditetapkan oleh Panglima Tertinggi Prabowo Subianto, yang sebelumnya 4 tahun, menjadi 3 tahun, lalu dinyatakan akan tercapai di tahun 2025 ini.

Gerbong Swasembada Pangan ini memang harus digas penuh, bergerak kencang dan berkecepatan tinggi, mereka yang lambat akan ditinggal dan bahkan yang menghambat atau “ndablek” dalam istilah Prabowo akan dilibas dan digilas.

Tidak hanya itu, Erick juga mengangkat Prihasto Setyanto menjadi Direktur Pengadaan Bulog menggantikan Awaludin Iqbal.

Perubahan posisi Dewan Pengawas dan Direksi BUMN di sektor pangan itu diumumkan melalui akun sosial media resmi Bulog. Prihasto sebelumnya sempat menjabat sebagai Sekjen di Kementan sebelum dilantik menjadi Staf Ahli Menteri.

Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Ia akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama bersama dengan Direktur Keuangan Hendra Susanto.

Hendra yang dipercaya menjabat sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog, sebelumnya adalah Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.

Selain Direksi, Jajaran Dewan Pengawas Perum Bulog juga mengalami perombakan sesuai SK Nomor: SK-29/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025 yang mengakhiri Wicipto Setiadi sebagai Dewan Pengawas diganti dengan Verdianto Iskandar Bitticaca, seorang Purnawirawan Polri yang terakhir mengemban amanat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.

Tentu sebagai bangsa yang baik, ucapan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya diberikan kepada Ketua Dewas dan Dirut serta jajaran direksi sebelumnya yang telah berkiprah untuk mengantarkan Bulog sampai ke kondisi seperti saat ini. (*)

Exit mobile version