KABARIKA.ID, JAKARTA– Pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Organisasi Pengusaha Indonesia di Belanda (OC CIDER 2025) siap membuka peluang besar bagi komoditas pertanian Indonesia untuk memasuki pasar Eropa, terutama di Belanda. Dengan lebih dari 400 restoran Indonesia yang beroperasi di Belanda, sektor pertanian Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua OC CIDER 2025, Abdul Latif Gau, dalam Forum Grup Diskusi (FGD) mengenai Peningkatan Kualitas Komoditas Pertanian dan Peternakan Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2025), mengungkapkan bahwa kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk mengembangkan pengusaha Indonesia dari skala besar hingga Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Dan saya pastikan ekonomi yang berkala besar ini datangnya dari perkebunan dan pertanian. Kenapa? orang Eropa itu sangat suka dengan estetik food, di mana ada 400 restoran asal Indonesia yang berkembang di Belanda,” ujarnya.

Menurutnya, produk pertanian Indonesia seperti buah-buahan dan makanan khas nusantara lainnya memiliki peluang untuk masuk ke pasar Belanda.
Oleh karena itu, ia menyatakan peluang ini harus dimanfaatkan untuk menumbuhkembangkan ekonomi Indonesia, khususnya melalui sektor perkebunan dan pertanian. Pihaknya pun siap bekerja keras untuk membantu UKM agar dapat mengembangkan produk dan mencari mitra yang tepat
“Karena itu, ekonomi home industry harus masuk dari kita. Dan ini kita akan masuk ke sana, mulai dari UKM nya, pengusahanya agar segera mencari strategi partener yang baik dalam mengembangkan produknya,” katanya.
Latif juga mengajak seluruh pengusaha dan diaspora Indonesia untuk bersama-sama membuka jalan bagi pengembangan komoditas pertanian Indonesia.
Hal ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian Indonesia di pasar internasional dengan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
“Ini yang harus kita cari solusi bersama sehingga kita bisa ikut partisipasi dalam setiap perkembangnnya. Kami siap bekerja keras untuk membina UKM,” tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, turut menambahkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam sektor pangan yang dapat dijadikan komoditas unggulan ekspor.
Namun, ia mengingatkan bahwa pelaku usaha perlu terus meningkatkan kualitas produk dan memastikan kepatuhan terhadap standar Uni Eropa.
“Ini adalah langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pertanian Indonesia, serta memastikan kepatuhannya terhadap standar-standar Uni Eropa yang berlaku saat ini,” jelas Mayerfas.
Menurutnya, Belanda juga telah membuka peluang untuk pengembangan teknologi pertanian dan pangan yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Dengan adanya akses investasi, Indonesia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan, membangun kapasitas, dan mengembangkan sektor pertanian, peternakan, serta ketahanan pangan secara lebih efektif.
“Dari sini, Indonesia dapat mengakses investasi untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, pembangunan kapasitas, bantuan teknis dan transport teknologi di sektor pertanian, pertahanan pangan, maupun peternakan,” ungkap dia.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan komoditas pertanian dan peternakan Indonesia dapat lebih dikenal di pasar Eropa dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. (*)