KABARIKA.ID, JAKARTA – Pemuda Sulawesi Selatan siap ambil bagian mendukung pemerintah memajukan sektor pertanian. Salah satunya lewat peningkatan produksi pupuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu diungkapkan Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia (PTI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Saiful M.

Ia hadir Rakernas PTI di Jakarta, Jumat 21 Februari 2025.

Dalam kesempatan itu Andi Saiful mengungkapkan kesiapan organisasinya membantu PT Pupuk Indonesia memproduksi pupuk organik.

“Kami dari Sulsel ingin mengajak kolaborasi agar PT Pupuk Indonesia bisa melibatkan pemuda tani Sulsel. Tujuannya jelas, agar Sulsel tidak lagi kekurangan pupuk dan kita bisa bersama-sama membina produksi pupuk organik. Ini penting untuk menjaga kesehatan tanah dan keberlanjutan lahan pertanian kita,” kata Andi Saiful.

Ajakan kolaborasi itu disambut baik Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.

Rahmad Pribadi mempersilakan Pemuda Tani Sulsel menyusun agenda untuk kerja sama dan penandatanganan MoU pupuk organik tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi semangat pemuda yang ingin terlibat. Tentukan tanggalnya kami siap MoU dengan Pemuda Tani Indonesia,” kata Rahmad, alumni Harvard University, Cambridge, Massachusetts ini bersemangat.

Ajakan kolaborasi itu jadi salah satu perhatian dalam Rakernas PTI. Acara tersebut dirangkaikan dengan pembukaan Sekolalh Tani Indonesia.

Rahmad berharap kerja sama itu nantinya jadi solusi nyata bagi permasalahan pupuk di Sulsel dan mendorong pertanian organik lebih sehat dan berkelanjutan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, alokasi tersebut terbagi menjadi urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.

Berdasarkan data, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar sebesar 694.639 ton hingga 5 Februari 2025. Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea 342.393 ton, NPK 325.165 ton, NPK Formula Khusus 4.249 ton, dan pupuk organik 22.832 ton.

Sementara dari sisi stok, Pupuk Indonesia tetap menjamin ketersediaan pupuk untuk dapat dimanfaatkan petani terdaftar dengan jumlah 1.665.418 ton. Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea 611.783 ton dan NPK 436.434 ton.

Sementara sisanya pupuk nonsubsidi jenis urea 86.925 ton dan NPK 31.675 ton. Jumlah stok pupuk urea dan NPK ini masing-masing setara 362 persen dan 251 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah.