KABARIKA.ID, MAKASSAR – Pimpinan Wilayah Bulog Sulsel dan Sulbar, Fahrurozi, yakin target serapan gabah 579.938 ton setara beras di musim panen pertama Januari-Maret 2025 ini dengan harga pembelian di petani Rp6.500 per kilogram bisa tercapai.
Kendati demikian, untuk mencapai target tersebut, pihak Bulog meminta bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Satgas Pangan yang dikoordinir Polda Sulsel agar menutup akses masuk bagi tengkulak dari luar Sulsel, khususnya dari Surabaya, Jawa Timur.
“Kami minta bantuan pak gubernur dan Satgas Polda, mengantisipasi agar tidak diserang pembeli dari luar, utamanya Surabaya,” seru Fahrurozi.
“Karena sebentar lagi kita panen. Kita target bisa menyerap 570 ribu ton sampai April. Jika target terpenuhi, baru bisa jual keluar,” sambungnya, Kamis (6/3/2025), pada High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel.
Ia pun berharap, petani bisa menjualkan berasnya maupun gabahnya ke pemerintah dalam hal ini Bulog.
“Petani melalui Gapoktan atau Poktan melalui mitra penggilingan agar bersedia untuk menyerahkan sebagian gabah atau berasnya kepada Bulog untuk cadangan beras pemerintah,” lanjut Fahrurozi.
Menanggapi permintaan Bulog tersebut, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, jika sebenarnya, permintaan Bulog itu kurang lebih 20% dari produksi.
“Kami berharap agar hal ini dapat menjaga cadangan stabilitas harga di daerah. Jangan sampai kita melepaskan semua ke luar, karena kita sedang menghadapi masalah di Sulsel. Kami ingin melepaskan sebagian, tetapi kami juga perlu melakukan kontrol, karena ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Soppeng, Selle KS Dalle, menegaskan, jika Bulog harus transparan dalam hal penyerapan gabah kering giling (GKG) setiap saatnya, terlebih dengan adanya HPP. Lantaran jika ada pihak luar yang membeli di atas itu, petani pasti akan menjual ke luar meski selisih harga kecil.
“Contoh saja, ada yang mau membeli gabah dengan harga Rp6.700 per kilogram, maka pasti petani akan memilih ke sana,” tukas Selle.
Karenanya, ia meminta agar Bulog lebih transparan dalam penyerapan, terkait selisih dari timbangan saat pembelian. “Ini harus sama di seluruh wilayah di Sulsel, hitungannya harus sama semua. Jadi kita harus sepakat, dan itu tadi juga sudah saya sampaikan ke pak gubernur,” tukas Selle. (*)