KABARIKA.ID, PALANGKA RAYA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa gerak cepat pemerintah untuk mengoptimalkan penyerapan gabah menunjukkan hasil yang baik. Serapan gabah pada Januari-Maret 2025 tercatat sebesar 390.000 ton, meningkat pesat dibanding periode yang sama pada 2024 yang hanya 30.000 ton.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tahun lalu Januari, Februari, Maret, per tanggal hari ini hanya 30.000 ton. Sekarang 390.000. Berapa persen naik? Ini sudah bagus,” kata Mentan Amran usai Rakor Luas Tambah Tanam di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (19/3/2025).
Ia menekankan bahwa pemerintah bersama Perum Bulog dan Perpadi akan terus mengejar penyerapan 3 juta ton gabah setara beras hingga April 2025 sebagai komitmen untuk mencapai swasembada pangan.

Selain itu, pembelian gabah dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500/kg diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Ini adalah gagasan besar Bapak Presiden Prabowo yang memerintahkan kita semua bergerak dan tidak boleh berpangku tangan. Kita sudah tetapkan HPP Rp6.500,” terangnya.
Mentan Amran memperingatkan sanksi kepada pihak yang membeli gabah di bawah HPP. Salah satunya, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalimantan Selatan resmi dicopot dari jabatannya usai Mentan Amran mendengarkan langsung keluhan dari petani.
“Sudah dicopot Pimwilnya. Nanti kalau ada yang masih membeli gabah di bawah HPP, aku dengar, nanti aku cari,” tegasnya.
Seperti diketahui, pemerintah menegaskan komitmennya mencapai swasembada pangan dengan menargetkan penyerapan 3 juta ton gabah setara beras hingga April 2025.
Mentan Amran meminta Perum Bulog segera menyerap gabah petani sesuai HPP guna menjaga stabilitas pangan nasional dan kesejahteraan petani. Dengan kerja sama antara berbagai pihak, diharapkan target ambisius ini dapat tercapai, membawa Indonesia lebih dekat pada kemandirian pangan yang berkelanjutan.