KABARIKA.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan) mengapresiasi kinerja Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) yang dinilai telah bekerja maksimal dalam menjaga kelancaran distribusi pupuk hingga ke tingkat petani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penilaian Mentan Amran disampaikan langsung ke jajaran direksi dan staf PIHC saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor PT Pupuk Indonesia, Rabu (16/4/2025).

Kedatangan Mentan di kantor pusat PIHC disambut langsung oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia (persero), Rahmad Pribadi beserta direktur lainnya dan staf.

Mentan Amran yang baru tiba dari Yordania mendampingi Presiden Prabowo Subianto mengecek langsung proses distribusi pupuk bersubsidi ke berbagai daerah.

Meski sifatnya mendadak, Mentan tidak menemukan hal-hal yang bisa dianggap kelalaian atau penghambat.

Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin itu mengapresiasi kinerja holding pupuk nasional yang dinilai telah bekerja maksimal dalam menjaga kelancaran distribusi hingga ke tingkat petani.

“Saya baru tiba dari Yordania mendampingi kunjungan Presiden Prabowo, dan langsung turun untuk memastikan ketersediaan pangan dan pupuk tetap aman. Alhamdulillah, saya bersyukur dan mengapresiasi kerja PIHC dan Bulog yang telah menjalankan tugas dengan sangat baik,” ujar Mentan Amran.

Ia menegaskan bahwa dukungan dari PIHC dan Bulog sangat penting dalam mewujudkan visi besar Presiden Prabowo untuk membangun ketahanan pangan yang kuat dan berdaulat.

“Kita harus bergerak cepat dan kompak. Saya ingin semua pihak di sektor pangan dan pertanian bekerja dengan hati, dengan semangat melayani rakyat,” tambahnya.

PIHC dinilai sangat penting dalam membangun pondasi pertanian nasional yang kuat.

Ia menegaskan dukungan dari Pupuk Indonesia sangat penting untuk mewujudkan visi besar Presiden Prabowo dalam membangun ketahanan pangan yang kuat dan berdaulat.

“Kita harus bergerak cepat dan kompak. Saya ingin semua pihak di sektor pangan dan pertanian bekerja dengan hati, dengan semangat melayani rakyat,” tambahnya.

Menirut Mentan Amran, kinerja optimal Pupuk Indonesia sangat penting dalam membangun fondasi pertanian nasional yang kuat.

Pupuk Indonesia harus memastikan petani memiliki akses terhadap pupuk secara merata dan berkelanjutan.

Merespons Mentan, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengapresiasi dukungan Pemerintah yang telah memudahkan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah yakni melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.

Rahmad mengatakan komitmen Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Kementerian BUMN dan stakeholder lainnya telah mendorong kemudahan proses distribusi pupuk bersubsidi dapat terealisasi dengan baik, yaitu banyak petani terdaftar yang menebus pupuk bersubsidi pada 1 Januari 2025.

“Terima kasih atas dukungan seluruh pihak terutama Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kemenko Pangan yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada kami untuk perbaikan-perbaikan yang mendukung proses distribusi pupuk bersubsidi,” ungkap Rahmad dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).

Kendati demikian, Rahmad, capaian ini tidak membuat Pupuk Indonesia berpuas diri. Mengingat, tantangan yang dihadapi Pupuk Indonesia di masa mendatang tidak semakin mudah, khususnya terkait harga bahan baku yang tidak menentu.

Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia terus berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pendukung ketahanan pangan nasional.

“Pupuk Indonesia dari waktu ke waktu semakin memperkuat posisinya sebagai pendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Rahmad,” ujar Rahmad.

Diberitakan sebelumnya, hingga 20 Maret 2025 Pupuk Indonesia mencatat stok1,63 juta ton, terdiri atas 1,19 juta ton pupuk subsidi dan 445 ribu ton pupuk non-subsidi.

Jumlah stok pupuk subsidi sebesar 1,19 juta ton tersebut terdiri atas 581 ribu ton Urea, 552 ribu ton NPK, 22 ribu ton NPK Formula Khusus dan 33 ribu ton Organik.

Sementara, stok pupuk non-subsidi sebesar 445 ribu ton terdiri dari 361 ribu ton pupuk Urea dan 84 ribu ton NPK.

Selain kesiapan stok, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi ke petani sebesar 1,52 juta ton.

Pupuk Subsidi ini terdiri atas 731 ribu ton Urea, 728 ribu ton NPK, 11 ribu ton NPK Formula Khusus, dan 51 ribu ton Organik. Realisasi penebusan tersebut lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2024 sebesar 1,142 juta ton.

Penyaluran yang meningkat ini menandakan keberhasilan dari upaya pemerintah bersama Pupuk Indonesia dalam menyederhanakan mekanisme pendistribusian pupuk bersubsidi.

Ke depan, Pupuk Indonesia terus berkomitmen membuat penyaluran semakin mudah dan tepat sasaran.

Dengan kesiapan stok dan distribusi ini, kebutuhan pupuk petani pada musim tanam kedua tahun 2025 yang akan dimulai pada April ini akan terpenuhi.

Pupuk Indonesia mampu memenuhi seluruh alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 yang mencapai 9,5 juta ton.

Penyaluran pupuk didukung oleh 1.067 distributor dengan 27 ribu lebih jaringan kios atau pengecer, 107 penyedia jasa kapal dengan 179 trayek pelayaran, 274 penyedia jasa truk dengan 1.288 rute, ditambah dengan 4 rute pendistribusian melalui kereta api.

Selain itu, penyaluran juga didukung oleh pemanfaatan aplikasi i-Pubers yang memungkinkan petani yang telah terdaftar menebus pupuk hanya menggunakan KTP.

Sementara itu, pengawasan berbasis Comand Center juga memungkinkan Pupuk Indonesia melakukan pengawasan secara real-time untuk memastikan pupuk disalurkan tepat sasaran.

“Kita tidak bisa bekerja biasa-biasa saja. Kita harus lari cepat, setiap hari saya pantau, Alhamdulillah dengan tekanan yang ada, hasilnya Bulog dan PIHC sangat luar biasa, sekali lagi saya berterimakasih,” ungkap Mentan Amran saat Sidak.

Sidak ini menjadi penegasan bahwa Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Amran terus bergerak aktif dan responsif dalam menjaga stabilitas pangan nasional, termasuk memastikan distribusi pupuk yang merata dan tepat waktu di tengah masa tanam yang sedang berlangsung sekarang.