KABARIKA.ID, JAKARTA — Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan sambutan sebelum pelaksanaan Misa Requiem bagi Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta. Turut hadir, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada momen ini, Menag mengajak seluruh umat untuk meneladani warisan pemikiran dan nilai-nilai yang pemimpin umat Katolik dunia tersebut tinggalkan.

“Meski beliau telah wafat, pesan-pesannya akan tetap hidup di dalam batin kita. Orang bijak tidak pernah benar-benar wafat, tetapi justru semakin hidup, seperti lilin yang terus menyala dalam kalbu dan pikiran kita. Ke mana pun kita pergi, cahaya itu akan selalu ada bersama kita,” ujar Menag, Kamis (24/3/2025).

Menag dalam kesempatan ini menyampaikan dua pesan penting terkait Deklarasi Istiqlal yang ia tandatangani bersama Paus Fransiskus. Pesan pertama, kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan persoalan secara konstruktif.

“Kedua, penting bagi kita untuk menggunakan bahasa agama dalam mengajak umat bersahabat dengan alam. Jangan sampai kita menjadi penyebab kerusakan lingkungan yang justru mempercepat kehancuran dunia ini,” ungkap Menag.

“Atas nama pribadi, Imam Besar Masjid Istiqlal, sekaligus Menteri Agama Republik Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan duka mendalam atas kepergian sosok luar biasa ini,” tutupnya.

Selepas sambutan, Menag langsung bergegas ke Masjid Istiqlal pada pukul 17.45 WIB untuk menunaikan Salat Magrib Berjama’ah. Sementara Jemaah Gereja Katedral memulai rangkaian Misa Requiem pada pukul 18.00 WIB. (*)