KABARIKA.ID, MAKASSAR — Dalam upaya memperkuat sinergi antara lembaga keagamaan dan institusi pertahanan, Pengurus DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan melakukan audiensi dengan Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno di Markas Kodam XIV/Hasanuddin, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (30/4/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan digelar sebagai wahana perkenalan pengurus LDII Sulawesi Selatan dengan pejabat Kodam XIV/Hasanuddin. Disamping itu, silaturrahim digelar sebagai sarana komunikasi program kerja LDII Sulawesi Selatan tahun 2025 yang dapat dikolaborasikan dengan program Kodam XIV/Hasanuddin.
Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama, mulai dari penanganan stunting, bahaya penyalahgunaan narkoba, hingga penguatan wawasan kebangsaan dan bela negara.

Ketua DPW LDII Sulsel, H Asdar Mattiro menyampaikan kesiapan LDII untuk berkolaborasi dengan Kodam XIV/Hasanuddin melalui program-program yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“LDII telah menjalankan sejumlah program seperti pelatihan bela negara, komunikasi sosial, dan edukasi anti-radikalisme. Saat ini kami juga fokus pada edukasi dan pencegahan stunting sebagai investasi untuk mencetak generasi bangsa yang unggul,” ungkap Asdar.
Dalam audiensi, Wakil Ketua LDII Sulawesi Selatan Jawiana Saokani SSi MPd menjelaskan 8 klaster pengabdian LDII untuk bangsa. Pertama, wawasan kebangsaan. LDII membina semangat nasionalisme, cinta tanah air, serta pemahaman terhadap ideologi Pancasila dan NKRI.
Kedua, keagamaan. LDII meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam secara damai, toleran, dan sesuai Al-Qur’an dan Hadis. Ketiga, pendidikan umum dan pelatihan. LDI meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk pelatihan vokasi dan peningkatan keterampilan masyarakat.
Keempat, ekonomi Syariah. LDII mendorong kemandirian ekonomi umat melalui pengembangan usaha berbasis syariah, koperasi, dan UMKM.
Kelima, ketahanan pangan dan lingkungan. LDII berkontribusi dalam swasembada pangan dan pelestarian lingkungan melalui pertanian, peternakan, dan penghijauan.
Keenam, kesehatan herbal dan lingkungan hidup. LDII mengembangkan pengobatan berbasis herbal serta meningkatkan kesadaran hidup sehat dan bersih.
Ketujuh, teknologi digital. LDII mendorong literasi digital dan pemanfaatan teknologi untuk dakwah, pendidikan, dan pengembangan ekonomi. Kedelapan, energi baru dan terbarukan. “LDII mendorong penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti tenaga surya yang dipasang di Ponpes Wali Barokah Kediri,” ujar Jawiana.
Mayjen TNI Windiyatno dalam arahannya menegaskan pentingnya peran ormas Islam seperti LDII dalam menjaga keutuhan bangsa. Ia mengajak LDII untuk aktif mendukung upaya darurat pemberantasan narkoba serta terus mengedukasi masyarakat melalui dakwah yang menyejukkan dan membangun.
LDII sebagai ormas Islam diharap memberikan sumbangsih kepada masyarakat dalam penanganan darurat narkoba di Sulawesi Selatan. Melalui dakwahnya, LDII supaya mengingatkan kepada masyarakat terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Pangdam XIV/Hasanuddin meminta agar LDII berperan dalam pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba,” kata Asdar.
Disamping pencegahan penyalahgunaan narkoba, kata Asdar, Pangdam XIV/Hasanuddin juga berharap agar LDII berperan dalam penanganan stunting di Sulawesi Selatan. Dimana angka penyintas stunting di Sulawesi Selatan cukup tinggi.
“Kami warga LDII sudah melakukan langkah penanganan stunting, termasuk melaksanakan edukasi berupa seminar pencegahan stunting. Kita tidak akan memiliki generasi yang unggul kalau sejak dini mereka mengalami stunting,” sebut Asdar.
Sebagai bentuk lanjutan dari sinergi tersebut, LDII mengundang Pangdam XIV/Hasanuddin untuk menghadiri Pengajian Akbar LDII yang akan digelar pada 22 Juni 2025 mendatang. Dalam kesempatan tersebut, Pangdam diharapkan dapat menyampaikan materi wawasan kebangsaan kepada ribuan warga LDII.
“Bagi LDII, NKRI adalah harga mati. Karena itu, penting bagi kami untuk terus menanamkan nilai-nilai cinta tanah air dan kebangsaan kepada seluruh warga,” tegas Asdar. (*)