KABARIKA ID, TAKALAR– Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo menggelar lomba kebersihan di Dusun Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar.
Lomba yang dilaksanakan sejak 5 Juni 2025 dalam rangka memperingati Hari Lingkungan itu, melibatkan 210 rumah dari 42 kelompok warga.
Pada pelaksanaannya, giat tersebut mendapatkan dukung penuh dari Pengurus Besar (PB) Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata).
Ketua Umum PB Hipermata, Muhammad Nasrum, menyatakan komitmennya untuk mengawal kegiatan itu dan memperjuangkan regulasi hijau.
“Kami tidak sekadar mendampingi selama kegiatan Harling ini saja. Jika perlu, kami juga akan kawal lahirnya regulasi hijau mulai dari perdes hingga menjadi perda,” ucap Nasrum.
Bagi Nasrum, hal tersebut penting dilakukan untuk mewujudkan lingkungan hijau yang berkepanjangan.
“Ini penting dilakukan, agar kesadaran lingkungan di wilayah pesisir tidak hanya jadi gerakan sesaat, tapi warisan panjang untuk generasi mendatang. Apalagi Desa Laikang dikenal sebagai desa budidaya. Ini harus dijaga dari hal paling mendasar, yaitu lingkungan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia peringatan Hari Lingkungan, Eli berharap, agar perhelatan lomba kebersihan di Puntondo itu menjadi percontohan secara nasional.
“Giat di Puntondo ini bukan sekadar lomba kebersihan semata, ini adalah gerakan akar rumput yang menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa. Kami berharap model seperti ini bisa direplikasi, dan menjadi bagian dari gerakan nasional menuju Indonesia yang bersih dan berkelanjutan,” ungkap Eli.
Diketahui, warga Desa Puntondo begitu antusias mengikuti pelaksanaan lomba tersebut.
Setiap pagi, warga melakukan kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Seperti yang dibeberkan oleh salah satu peserta lomba, Samsul Dg. Ngawing.
“Setiap pagi kami kerja bakti bersama. Ini bukan hanya sekadar lomba, ini membangkitkan semangat hidup bersih yang kami rindukan,” bebernya.
Ia meminta, agar kegiatan demikian dilakukan secara rutin dan difasilitasi oleh pihak terkait.
“Kalau bisa, kegiatan seperti ini dibuat rutin, bahkan difasilitasi agar sampah yang sudah terkumpul dapat langsung dikelola,” pintanya. (*)