KABARIKA.ID, MAKASSAR— Di tengah sorotan publik terhadap maraknya anak jalanan dan manusia silver di berbagai kota besar, Pemerintah Kota Makassar justru menunjukkan capaian positif dalam penanganan kelompok rentan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah), program “Makassar Bebas Anak Jalanan” mulai membuahkan hasil signifikan.

Melalui kerja masif dan terukur dari Dinas Sosial Kota Makassar, sebanyak 100 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) berhasil dijangkau dalam beberapa pekan terakhir. Data tersebut mencakup:

50 Anak Jalanan (Anjal)
40 Gelandangan dan Pengemis (Gepeng)
7 Pemakai NAPZA (lem aibon)
3 Anak Terlantar

Menariknya, dari total tersebut, 31 orang merupakan manusia silver, dan 6 lainnya adalah badut jalanan, yang termasuk dalam kategori PPKS lainnya.

Asesmen dan Pembinaan Komprehensif di UPT RPTC

Langkah penjangkauan ini tak berhenti di jalanan.

Kepala UPT Rumah Penampungan dan Trauma Centre (RPTC) Dinas Sosial Kota Makassar, Masri, menegaskan bahwa seluruh PPKS yang terjaring menjalani proses asesmen menyeluruh. Asesmen ini bertujuan menggali latar belakang dan penyebab mereka turun ke jalan, mulai dari faktor ekonomi, sosial, hingga lingkungan keluarga.

Setelah asesmen, para klien PPKS diberikan pembinaan komprehensif mencakup:

Bimbingan mental-spiritual, untuk membangun kembali harapan dan nilai-nilai positif

Bimbingan sosial, agar mereka mampu berinteraksi dan beradaptasi secara sehat di masyarakat

Pembinaan jasmani, mencakup kebersihan dan kesehatan fisik

Pendampingan psikososial, guna membantu penyembuhan trauma dan memperkuat kondisi mental

Masri mengungkapkan, salah satu tantangan terbesar dalam proses ini adalah ketiadaan dokumen kependudukan pada sebagian besar anak jalanan, manusia silver, dan gepeng.

“Banyak dari mereka tidak memiliki KTP, Kartu Keluarga, akta kelahiran, bahkan asuransi kesehatan. Padahal, dokumen ini adalah pintu masuk untuk mengakses pendidikan dan layanan dasar lainnya,” jelas Masri.

Komitmen Serius Pemerintah Kota Makassar

Menjawab tantangan tersebut, Dinas Sosial Makassar bergerak cepat untuk membantu penyediaan dokumen kependudukan para PPKS. Langkah ini menjadi kunci penting untuk memutus siklus keterlantaran dan pengulangan kembali ke jalanan.

Capaian ini memperlihatkan komitmen nyata Appi-Aliyah dalam menjadikan Makassar kota yang inklusif dan berpihak pada kelompok marginal. Program “Makassar Bebas Anak Jalanan” tidak hanya berbicara angka, tetapi benar-benar menyentuh sisi kemanusiaan, memberikan harapan baru bagi mereka yang selama ini hidup di pinggiran.

“Kami ingin menjadikan Makassar kota yang memberi ruang dan peluang bagi semua warganya, termasuk mereka yang selama ini tak terlihat. Ini adalah kerja kemanusiaan, dan kami berkomitmen untuk terus melanjutkannya,” pungkas Masri. (*)