KABARIKA.ID, MAROS – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan sedang mempercepat pembangunan jalur kereta api Makassar-Maros sepanjang 14 kilometer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Proyek strategis ini bertujuan menghubungkan Stasiun Mandai di Kabupaten Maros dengan Pelabuhan Makassar New Port (MNP), sebagai langkah besar dalam meningkatkan efisiensi logistik dan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Deby Hospital, menyampaikan bahwa progres pengadaan lahan saat ini telah mencapai 70 persen. “Ke depan, langkah terdekat adalah menyambungkan dan mengintegrasikan jalur kereta api ini dengan Pelabuhan Makassar New Port,” ujarnya di Stasiun Mandai, Maros, dikutip Minggu (15/6/2025).

Pengadaan lahan tersebut didukung oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Sisa lahan yang menjadi milik Pemerintah Daerah Kota Makassar saat ini sedang dalam proses perundingan untuk transfer aset.

Deby menjelaskan, jalur rel akan dibangun di atas aset Pemda melalui mekanisme transfer ini, bukan dengan pembebasan lahan konvensional.

“Proses ini masih berprogres dan kami berharap dapat segera diselesaikan agar jalur kereta api dari Kota Makassar ke Stasiun Mandai dan stasiun lain di Kabupaten Barru bisa terealisasi. Ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” tambahnya.

Deby menyoroti banyaknya industri di wilayah tersebut, seperti industri semen dari Tonasa, Bosowa, dan komoditas lainnya. “Harapan kami dengan jalur kereta ini adalah menekan biaya logistik secara signifikan,” ujarnya.

Dengan tersambungnya jalur kereta api ke Pelabuhan MNP, biaya jasa transportasi logistik diharapkan bisa lebih efisien dan merata di seluruh Indonesia, bahkan lebih rendah dibandingkan saat ini.

Dari perspektif transportasi laut, Pelabuhan MNP dan Pelabuhan Bitung akan berfungsi sebagai hub berskala internasional, membuka peluang besar bagi peningkatan ekonomi di wilayah timur Indonesia.

“Kami ingin mengambil peran penting dalam meningkatkan konektivitas dan ekonomi tidak hanya di bagian barat Indonesia, tetapi juga di bagian timur yang menjadi sentral dari negara ini,” tutup Deby.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, memang sudah meminta Pemerintah Kota Makassar, agar penetapan lokasi jalur kereta api bisa dipercepat, tidak mandek lagi. “Karena 2023 itu kita sudah tanda tangani penlok,” tegasnya (*)