KABARIKA.ID – Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla atau yang akrab disapa Pak JK, berkesempatan menyampaikan orasi ilmiah di hadapan wisudawan Universitas Nasional (Unas), di Jakarta Convention Center Senayan, 15 Juni 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam orasi ilmiah tersebut, Jusuf Kalla menyinggung tentang konflik yang terjadi di sejumlah negara saat ini.
Jusuf Kalla menjelaskan bahwa beberapa negara yang tengah berkonflik seperti Rusia dengan Ukraina, India dengan Pakistan, atau Israel dengan Iran saat ini, memicu terjadinya krisis ekonomi dunia termasuk di Indonesia.

“Dunia saat ini penuh dengan gejolak dan juga di negeri ini. Suatu masa depan yang tidak mudah dengan akibat terjadinya peperangan,” terang JK.
Sosok yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PMI tersebut mengatakan bahwa peperangan yang terjadi memicu dunia menjadi krisis, dan sebagai bagian kehidupan ini, Indonesia berpotensi turut mengalami krisis, termasuk terkait usaha pertambangan.
“Di dalam negeri, harga akibat perang ini maka produk kita semua mengalami penurunan seperti mineral, batubara, nikel, dan tembaga,” katanya.
Mantan Wapres RI tersebut menyebut bahwa penurunan harga dapat membuat masalah bagi negara Indonesia, karena secara otomatis berdampak pada penerimaan negara dalam bentuk pajak.
Dalam kesempatan orasi ilmiah di depan wisudawan, JK turut mengkritik kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menurutnya tidak harusnya melawan dunia namun juga dapat menimbulkan perlawanan dari negaranya.
Ia menilai keputusan Donald Trump tidak didasari ekonomi sama sekali namun kerap didasari politik.
“Karena kebijakan ekonominya yang tidak punya dasar ekonomi sama sekali, tapi selalu didasari politik,” imbuh Jusuf Kalla. (*)