KABARIKA.ID – Dalam keterangannya usai pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Prabowo menjelaskan tentang kesepakatan perbatasan Ambalat, Laut Sulawesi atau Selat Makassar.
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah RI menyepakati join development atau pengelolaan bersama untuk wilayah perbatasan kedua negara di Ambalat.
“Masalah Ambalat, kita sepakat bahwa kita sambil kita menyelesikan masalah hukum, kita sudah ingin mulai dengan kerja sama ekonomi yang kita sebut join development,” ujar Prabowo.
Melalui kesepakatan tersebut presiden menerangkan bahwa pemanfaatan laut di wilayah tersebut dikelola secara bersama antara pemerintah RI dan Malaysia.
Presiden juga mengatakan bahwa negara Indonesia dengan Malaysia memiliki tujuan yang sama untuk kepentingan masyarakat masing-masing.
“Di laut itu kita akan bersama-sama mengeksploitasinya. Jadi kita sepakat bahwa ini harus bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat kita masing-masing,” tuturnya.
Diketahui, Ambalat adalah blok laut luas mencakup 15.235 kilometer persegi yang teletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar, berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, negara Malaysia, dan Kalimatan Utara, negara Indonesia.
PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam keterangannya mengatakan bahwa terkait pembicaraan wilayah perbatasan masih perlu dibahas secara teknis.
Menurutnya, hal tersebut akan ditindaklanjuti dalam pertemuan resmi antara negara Indonesia dengan Malaysia yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli 2025 mendatang.
Namun demikian PM Malaysia Anwar Ibrahim berharap agar kiranya masalah perbatasan harus segera disepakati. (*)