KABARIKA.ID – Kabar tewasnya pendaki asal Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani menjadi sorotan banyak pihak, termasuk dari Kementerian Pariwisata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam tanggapannya, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana. Mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Juliana Marins yang telah melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Juliana Marins atas kehilangan tragis ini,” ucap Menpar Widiyanti Putri Wardhana, 29 Juni 2025.

“Insiden ini mengingatkan kita bahwa setiap destinasi wisata ekstrem mengandung risiko serius,” tuturnya.

Menpar dalam Kabinet Merah Putih tersebut menyinggung tentang pentingnya mematuhi SOP pendakian, untuk kiranya dapat mengindari potensi kecelakaan.

“Kami ingin menegaskan kewajiban ketat untuk mematuhi SOP yang telah diatur. Kepatuhan terhadap prosedur ini bukan sekedar formalitas namun menjadi benteng utama dalam meminimalkan insiden fatal,” jelasnya.

Ia pun dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan wisatawan menjadi tanggung jawab bersama. Kejadian kecelakaan yang dialami pendaki asal Brasil tersebut menjadi momentum untuk menegakan SOP.

“Kejadian ini menjadi momentum untuk menegakkan SOP panduan wisata ekstrem secara nyata dan menyeluruh, guna mencegah tragedi serupa terulang di masa mendatang,” sambungnya.

Atas peristiwa tewasnya Juliana Marins saat mendaki Gunung Rinjani, pihak Kenenterian Pariwisata di bawah pimpinan Menpar Widiyanti Putri Wardhana. Meminta agar pelaku industri dan pengelola desitinasi wisata ekstrem melakukan sejumlah hal terkait pengawasan dan pengamanan. (*)