KABARIKA.ID– Paradigma dunia ketenagakerjaan dewasa ini mulai berubah. Seseorang tak lagi ditanya, “kamu lulusan dari mana” tapi “kamu bisa apa”. Skill atau keterampilan, kini menjadi tolak ukur agar seseorang bisa eksis dan survive di dunia kerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kira-kira seperti itu gambaran yang bisa dialamatkan kepada Aris Lambe’, dosen FISIP Undana yang kini dipercaya menangani Laboratorium Peternakan Undana.

Penempatan Aris Lambe’ menangani dan mengelola Laboratorium Peternakan Undana oleh Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs U.E Sanam, bukannya tanpa alasan. Pun, tanpa tedeng aling-aling.

Aris Lambe’ dikenal sosok yang memiliki jiwa entrepreneurship. Soal budidaya tanaman (buah-buahan), pembuatan pupuk hingga masalah peternakan, jangan ditanya.

Selain dipelajari secara otodidak, ketertarikan Aris Lambe’ pada dunia pertanian dan peternakan, melekat dalam dirinya sejak kecil.

“Saya dulu penggembala kerbau di Toraja, jadi paham betul bagaimana merawat dan memelihara ternak hewan. Begitupun dengan pertanian.
Sejak kecil sudah bantu orang tua di sawah,” aku Aris Lambe’ kepada RakyatNTT.com, usai “Kegiatan Praktek Kewirausahaan Pembuatan Pupuk Organik” oleh mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Undana, Sabtu (24/5/2025), di area Laboratorium Peternakan Undana.

Lantaran basic keilmuan-nya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, beberapa pihak menyangsikan kiprah Aris Lambe’ untuk mengelola Laboratorium Peternakan Undana. Tapi, lain hal-nya di mata Rektor Maxs U.E Sanam.

“Sebuah pertaruhan yang butuh pembuktian,” ujarnya. “Saya sudah lihat kerja-kerja Pak Aris. Baik pertanian maupun peternakan, semuanya berjalan sesuai harapan. Terima kasih Pak Aris. Saya percaya, di bawah kendali bapak, Laboratorium Peternakan Undana bisa berjalan sesuai rencana,” kata Rektor Maxs Sanam mengapresiasi setelah melihat langsung kondisi di lapangan.

Walau baru sebulan menangani Laboratorium Peternakan Undana, “tangan dingin” Aris Lambe’ mulai terlihat. Lokasi lab yang tampak kurang terurus dan terkesan tidak ditata baik, langsung dibenahi.

“Awalnya tampak seperti hutan, sehingga saya langsung bersihkan. Sejumlah ruangan yang kotor, kami bersihkan, supaya layak ditempati,” kata Aris Lambe’.

Jika sebulan lalu, sejumlah ternak seperti sapi, kambing dan rusa dalam kondisi memprihatinkan, bak pepatah: hidup segan, mati tak mau, kini harapan hidupnya mulai terlihat. Miris melihat sapi-sapi itu, lantaran tubuh kurusnya menonjolkan tulang rusuk. Tapi sekarang, sapi-sapi itu terlihat gemuk.

“Setiap saat harus diberi makan. Bukan hanya pagi-sore,” ujar Aris Lambe’ sembari berjanji akan mengurus Laboratorium Peternakan Undana se-profesional mungkin. (*)