KABARIKA.ID, MAKASSAR – Bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan, termasuk Bone, Sinjai, Bulukumba, Jeneponto, dan Bantaeng, pada Sabtu (5/7/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Kabupaten Bone, tujuh kecamatan terendam banjir, yaitu Cenrana, Ulaweng, Ponre, Mare, Tonra, Salomekko, dan Kajuara. Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Lappoase dengan Desa Bulu Tanah di Kecamatan Kajuara dilaporkan hanyut terbawa arus.
Lettu Inf Akhyar Budiman, Pasi Ops Kodim 1407/Bone, mengungkapkan banjir masih berlangsung hingga pukul 13.00 Wita, dengan dampak yang meliputi lapangan bola, perumahan warga, jalan, dan persawahan. Pendataan jumlah kartu keluarga yang terdampak masih dilakukan.

Lalu Kabupaten Sinjai, yang dikepung bencana, dalam bentuk angin puting beliung, longsor, dan banjir. Angin puting beliung menerjang Pulau Burung Lohe, merusak empat rumah warga di Desa Pulau Buhung Pitue, Kecamatan Pulau Sembilan.
Kapolsek Pulau Sembilan, Ipda Sudirman, mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa, meskipun kerusakan cukup parah terjadi pada atap dan dinding rumah.
Longsor juga terjadi, mengakibatkan akses Jalan Poros Sinjai-Malino terputus di Desa Gantareng, Kecamatan Sinjai Tengah.
Kepala Pelaksana BPBD Sinjai, Budiaman, menyatakan bahwa alat berat perlu diturunkan untuk evakuasi material longsor. Di Desa Biji Nangka, Kecamatan Sinjai Borong, dua warga mengalami luka akibat tertimpa longsor dan runtuhan bangunan, dan mereka telah dilarikan ke puskesmas terdekat.
Banjir juga melanda sejumlah wilayah di Sinjai, termasuk Kecamatan Sinjai Utara yang merendam Kelurahan Balangnipa, Bongki, Lappa, dan Biringere, serta Desa Panaikan di Kecamatan Sinjai Timur dan Desa Puncak di Kecamatan Sinjai Selatan.
Sementara di Kabupaten Bulukumba, hujan deras yang mengguyur sejak Jumat malam hingga Sabtu siang menyebabkan banjir di beberapa titik. Genangan air meluap dari sungai-sungai di kawasan kota dan merambah permukiman, menyoroti kerentanan infrastruktur air di wilayah tersebut.
Di Kabupaten Jeneponto, lima orang dari satu keluarga terjebak banjir di Desa Bonto Tiro, Kecamatan Rumbia. Rumah panggung yang mereka tempati hampir hanyut terbawa arus.
Kepala Pelaksana BPBD Jeneponto, Andi Patappoi, melaporkan bahwa satu orang lanjut usia dilarikan ke puskesmas, namun semua korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. BPBD Jeneponto juga mencatat adanya titik banjir baru di Desa Rumbia akibat tingginya curah hujan, meskipun belum ada laporan kerusakan fasilitas umum.
Sementara itu, di Kabupaten Bantaeng, meskipun banjir terjadi di empat kecamatan Bantaeng, Bissappu, Eremerasa, dan Uluere. Kepala BPBD Bantaeng, Irfan Jafar, menyatakan bahwa kondisi saat ini masih aman.
Banjir cukup parah terjadi di Kecamatan Bantaeng dan Bissapu, dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih di beberapa lokasi. Hujan yang terus menerus menjadi penyebab utama terjadinya banjir. Pemerintah setempat telah mendirikan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan melakukan asesmen untuk memastikan keselamatan warga serta mengantisipasi potensi bencana susulan.