KABARIKA.ID – Insiden penembakan yang dilakukan oleh pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 Pekerja Migran Indonesia masih terus menjadi pembahasan banyak pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) melalui ketuanya, Dr. Atnike Nova Sigiro, M.Sc.  Dalam tanggapannya mengatakan bahwa pemerintah Indonesia perlu memastikan perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia terhadap para pekerja migran, sebagaimana dijamin dalam Konvensi Internasional.

Ketua Komnas HAM, Atnike Nova mengklaim telah melakukan koordinasi dengan pemerintah RI dan KBRI di Kuala Lumpur, terkait insiden penembakan yang telah merengut satu orang Pekerja Migran Indonesia tewas.

“Komnas HAM telah berkoordinasi dengan Pemerintah RI, khususnya Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Kuala Lumpur agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tutur Atnike Nova, 1 Februari 2025.

“Namun tidak terbatas pada pengiriman Nota Diplomatik kepada Pemerintah Malaysia, dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk memperkuat tata kelola perlindungan,” lanjutnya.

Ketua Komnas HAM RI tersebut mengatakan bahwa pihaknya memiliki hubungan yang baik dengan Komnas HAM Malaysia (Suhakam).

Terlebih kedua pihak tersebut memiliki kerja sama melalui South East Asia National Human Rights Institutions Forum.

Atnike menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong Komnas HAM Malaysia atau Suhakam untuk dapat melakukan investigasi lebih lanjut terkait insiden penembakan 5 Pekerja Migran Indonesia di perairan Malaysia beberapa waktu lalu tersebut.

“Komnas HAM akan mendorong Suhakam untuk melakukan investigasi atas peristiwa penembakan tersebut secara independen dan transparan serta mendorong proses penegakan hukum,” imbuh Atnike Nova. +*)