KABARIKA.ID, JAKARTA — Peringatan Hari Santri ke-10 berlangsung di seluruh Indonesia, terutama di kalangan pesantren, Selasa (22/10/2024).
Di tingkat nasional peringatan Hari Santri dalam bentuk Apel Santri 2024 dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar di Tugu Proklamasi, Jakarta.
Apel Santri ini dihadiri Wakil Menag Muhammad Syafi’i, Anggota Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, sejumlah kiai dan juga para santri yang memenuhi lapangan Tugu Proklamasi.
Juga turut hadir adalah para pengasuh pesantren eks Jemaah Islamiyah dari enam pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Apel dimulai dengan pembacaan Resolusi Jihad yang dibacakan oleh Wakil Ketua Umum PBNU, Kiyai Zulfa Mustofa.
Berikut ini bunyi fatwa resolusi jihad yang berisikan tiga poin penting, yakni:
>Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardhu ’ain bagi tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata atau tidak, bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh.
> Tewas saat berperang melawan musuh (NICA) hukumnya adalah mati syahid.
> Orang yang memecah persatuan rakyat Indonesia itu, hukumnya adalah wajib dibunuh.
Dalam amanatnya, Menag mengajak seluruh santri untuk meneruskan perjuangan pendahulu dalam memajukan bangsa.
“Menyambung juang bukan hanya berarti mengenal, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern. Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena,” ujar Menag Nasaruddin.
Menurutnya, jika para kiai dan santri dahulu melahirkan banyak jenderal, maka pasca kemerdekaan, perjuangan kita di sini harus banyak melahirkan profesor dan para intelektual.
“Jika para pendahulu telah mewariskan nilai-nilai luhur untuk bangsa, maka santri masa kini bertanggung jawab untuk tidak sekadar menjaganya, melainkan juga berkontribusi di dalam membangun masa depan masyarakat yang lebih baik,” tegas Menag.
Momentum Hari Santri tahun 2024 ini memperkuat komitmen dalam merengkuh masa depan dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
“Santri harus percaya diri, karena santri bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi Presiden dan kita punya Presiden yang berlatar belakang Santri, yaitu Kiai Haji Abdul Rahman Wahid atau yang kita kenal dengan Gus Dur. Santri juga bisa menjadi wakil presiden dan kita punya Wakil Presiden berlatar belakang santri, yaitu Kiai Haji Ma’ruf Amin,” papar Menag Nasaruddin.
Santri bisa menjadi apa saja asalkan terus berjuang, terus berusaha dan tidak menyerah dan semua pasti bisa diraih.
“Rengkulah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan bangsa Indonesia,” ujar Menag.
Ia menambahkan, Hari Santri bukan hanya milik santri dan pesantren, melainkan juga milik semua golongan. Karena itu, Menag mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk turut serta merayakan hari santri.
Menag berharap resolusi jihad saat ini, bisa membangkitkan semangat semua elemen bangsa, khususnya santri untuk terus-terus berjuang melawan semua ancaman, terutama yang sifatnya bukan fisik yang bahkan lebih sulit dideteksi.
“Hari ini bagaimana memproteksi berbagai macam ancaman dalam bentuk, mungkin non-militer. Bentuknya seperti ancaman-ancaman budaya, ancaman-ancaman pendangkalan akidah, dan seterusnya. Inilah tantangan-tantangan santri kita, bagaimana menciptakan suatu warga bangsa yang kokoh dan tetap di atas landasan Pancasila dengan falsafah NKRI,” tandas Menag Nasaruddin.
Tema Hari Santri 2024
Kementerian Agama menetapkan tema peringatan Hari Santri tahun ini, yaitu: “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”.
Tema ini mengangkat makna yang dalam dan relevan untuk zaman ini.
Kemenag menjelaskan bahwa “menyambung juang” adalah frasa yang berarti meneruskan semangat juang. Kemudian, “merengkuh masa depan” adalah sebuah ungkapan yang berarti bergerak bersama menuju sejahtera.
Secara keseluruhan, tema ini menyimbolkan perjuangan berkelanjutan para santri dalam merengkuh masa depan yang sejahtera, dengan semangat, keberanian, dan nilai-nilai luhur yang selalu dijaga dan diteruskan.
Logo Hari Santri 2024
Logo Hari Santri 2024 tampak seperti dua tali yang saling melilit dengan kombinasi warna hijau pine dan emas. Di bagian atasnya terdapat lingkaran dengan warna merah.
Jika diperhatikan, dua tali yang saling melilit tersebut membentuk siluet santri yang sedang berlari. Bila kedua tali dilihat terpisah, akan membentuk huruf “S” dan “i” yang menjadi simbol Santri Indonesia. (*/mr)