KABARIKA.ID, JAKARTA – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meresmikan pembentukan Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA PPO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peluncuran ini berlangsung pada kegiatan bertajuk “Gender Mainstreaming Insight: Equality in Action and Insight with Policy”, Selasa (17/12/2024) di Jakarta.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi.
Kapolri Jenderal Pol Listyo mengatakan, Direktorat ini merupakan hasil kerja sama Mabes Polri dengan Kementerian PPPA di bawah pimpinan Menteri PPPA periode 2019–2024, Bintang Puspayoga.
Kapolri berharap, pembentukan Dittipid PPA PPO ini tidak hanya sebatas di Mabes Polri, tetapi juga sampai pada tingkat Polres dan Polsek.
Ia menambahkan, peluncuran ini menandai komitmen Polri dalam melindungi kelompok rentan, seperti perempuan, anak, anak yang berhadapan dengan hukum, serta penyandang disabilitas.
Menurut Kapolri, ke depan diperlukan kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga untuk menyusun petunjuk pelaksanaan dan teknis (Juklak Juknis) sebagai pedoman dalam penanganan kasus-kasus terkait.
Untuk memimpin lembaga ini, Brigjen Pol. Desy Andriani ditunjuk sebagai Direktur yang akan mengomandoi operasional Dittipid PPA PPO.
“Peresmian ini telah diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2024, tertanggal 17 Oktober 2024, yang menetapkan struktur organisasi Direktorat PPA PPO,” kata Direktur PPA-PPO Brigjen Pol Desi.
Brigjen Pol Desi mengatakan bahwa pada momentum peluncuran ini masih berada dalam tahap pembenahan kelembagaan.
“Hari ini khusus launching, dan kita dalam tahap pembenahan kelembagaan. Mekanisme pelaporan serta koordinasi ke daerah akan kita bahas lebih lanjut,” ujar Brigjen Pol Desi.
Ia menambahkan bahwa Kapolri menekankan urgensi pembentukan Dittipid PPA PPO hingga ke tingkat Polda dan jajarannya agar langkah perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak semakin efektif.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi menyambut baik peluncuran Dittipid PPA PPO oleh Kapolri. Arifah mengatakan bahwa ini adalah bentuk komitmen nyata oleh Polri.
“Ini merupakan komitmen yang nyata, komitmen kuat sekali dari Kepolisian Republik Indonesia untuk bersama-sama, bersinergi dengan Kemnterian kami dalam mengurangi kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak maupun kekerasan yang dilakukan oleh anak,” tandas Arifatul.
Ia berharap, hadirnya Dittipid PPA PPO ini dapat memberikan advokasi dan asistensi terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga ke wilayah pelosok tanah air. (*/rus)