KABARIKA.ID, MAKASSAR – AAS Foundation – Tiran Group menaruh perhatian dan kepedulian yang tinggi terhadap kelangsungan pendidikan mahasiswa asal Palestina yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepedulian itu diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada dr Hanadi YM Shaheen, mahasiswa asal Palestina yang kini melanjutkan pendidikan kedokteran di Unhas.
Pemberian beasiswa dari AAS Foundation – Tiran Group tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama (Dirut) Tiran Nusantara Group, Rahman Arif, MM. dan disaksikan oleh Rektor Unhas, Prof Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Selasa (8/07/2025) di Gedung Rektorat Lantai 8, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.

Dirut Tiran Nusantara Group, Rahman Arif dalam sambutannya mengatakan dukungan ini merupakan bagian dari arahan langsung Menteri Pertanian (Mentan) RI Dr Andi Amran Sulaiman selaku pemilik Tiran Group.
Menurutnya, Mentan Andi Amran ingin menjadikan pendidikan sebagai alat perjuangan yang berkelanjutan.
“Komitmen kami jelas, bersama Unhas kami ingin menjadi bagian dari kemanusiaan global,” ujar Rahman.
Lebih dari sekadar angka di laporan CSR, lanjut Rahman, beasiswa ini adalah wujud nyata bahwa perjuangan untuk Palestina bisa dimulai dari ruang kelas, dan bahwa ilmu pengetahuan bisa menjadi bentuk bantuan yang paling tahan lama.
Sementara itu, Rektor Unhas yang akrab disapa Prof JJ, menyebut langkah ini sebagai kolaborasi yang melampaui batas geografis, menghubungkan Makassar dan Gaza lewat semangat kemanusiaan.
“Hari ini bukan hanya soal beasiswa. Ini bentuk nyata bahwa pendidikan adalah senjata damai yang kita miliki untuk membantu Palestina,” tegas Prof JJ.
Menurut Rektor Unhas, bantuan ini bukan sekadar simbol solidaritas. Bagi penerimanya, seperti dr Hanadi YM Shaheen yang merupakan lulusan terbaik Program Sarjana Kedokteran Unhas, beasiswa ini adalah napas baru untuk terus belajar dan berjuang di tengah keterbatasan.
Dokter Hanadi menyambut gembira dan penuh haru pemberoan beasiswa dari AAS Foundation – Tiran Group ini.
Hanadi menyebutnya sebagai benih yang ia akan tumbuhkan di tanah Palestina yang kini telah berubah menjadi tumpukan puing-puing akibat genosida Israel.
“Beasiswa ini adalah benih masa depan dan saya ingin menumbuhkannya di Palestina, untuk rakyat saya,” ucap dr. Hanadi dengan nada haru.
Mekipun negeri kelahirannya kini hancur lebur karena penyerangan Israel yang telah memasuki 22 bulan, namun ia punya tekad yang kuat untuk kembali ke Palestina.
“Insya Allah saya akan kembali ke Palestina setelah studi saya selesai, dan mengabdi untuk tanah kelahiran saya,” ujar dr Hanadi dengan nada yang tetap semangat. (*/mr)