KABARIKA.ID, WASHINGTON DC — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken menegaskan bahwa sudah saatnya mengakhiri perang di Gaza, Palestina. Alasannya, karena Israel sampai saat ini belum melaksanakan sepenuhnya 15 langkah yang diusulkan oleh AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bahkan dengan semua langkah ini, situasinya tetap sangat sulit dan dramatis untuk benar-benar memperbaiki kondisi Gaza, agar sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat. Cara terbaik adalah mengakhiri perang,” tandas Blinken, yang dikutip Kamis (14/11/2024) .

“Dari 15 langkah yang kami dorong untuk diambil tindakan, Israel telah mengambil tindakan, baik dalam menerapkan atau sedang dalam proses menerapkan, 12 dari 15 langkah tersebut,” tambah Blinken.

Blinken merujuk pada surat yang ia dan Menhan AS, Lloyd J. Austin kirimkan kepada mitra-mitra Israel sebulan lalu.

Surat itu berisi desakan kepada Israel untuk mengambil langkah-langkah guna mengatasi situasi kemanusiaan yang sangat parah di Gaza, Palestina.

Blinken mengungkapkan, masih ada tiga masalah utama yang perlu dilaksanakan oleh Israel.

Yaitu, pertama, warga sipil Gaza harus diizinkan kembali ke area-area tempat mereka terusir akibat operasi Israel. Kedua, pengiriman bantuan dengan truk komersial dipulihkan. Ketiga, jeda serangan diperpanjang di Gaza agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai warga yang membutuhkan.

“Dan sekali lagi, langkah-langkah ini harus dilaksanakan sepenuhnya oleh Israel dan berkelanjutan,” tegas Blinken.

Kehancuran Gaza akibat serangan brutal dan aksi genosida Israel selama 13 bulan terakhir. (Foto: Ist.)

Israel, lanjut Blinken, dengan standar yang telah ditetapkan sendiri, telah mencapai tujuan dan tujuan strategis yang ditetapkannya.

“Jadi, seharusnya ini menjadi saat untuk mengakhiri perang di Gaza,” tegas Blinken.

Ia menambahkan bahwa sandera Israel harus dipulangkan dengan selamat dan rencana yang jelas perlu dibuat agar Israel dapat mundur dari Gaza, tanpa memungkinkan Hamas kembali memerintah di wilayah tersebut.

“Tetapi jika perang tidak dihentikan, yang kami yakini sekarang saatnya untuk itu, langkah-langkah kemanusiaan harus dilaksanakan secara penuh, berkelanjutan, dan seperti yang saya katakan, terutama dengan jeda yang lebih panjang,” tambah Blinken.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel teradap Gaza, Palestina, telah menyebabkan lebih dari 43.700 orang wafat, dan membuat wilayah itu nyaris tak layak huni.

Israel di Mahkamah Internasional menghadapi kasus genosida atas perang mematikan yang dilancarkannya di Gaza. (*/mr)