KABARIKA.ID, VATIKAN — Momen yang ditunggu-tunggu oleh 100.000 peziarah yang memadati Lapangan Santo Petrus Kota Vatikan telah tiba. Asap putih mengepul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina Vatikan setelah konklaf berlangsung selama dua hari, Kamis malam (8/05/2025) waktu setempat.
Asap putih menandakan bahwa 133 kardinal di dalam Kapel Sistina telah memilih Paus baru sebagai pengganti Paus Fransiskus.
Mereka akhirnya memilih Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik.
Tak lama setelah dinyatakan terpilih, Paus baru Robert Francis Prevost kemudian muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk dilihat publik.
Para kardinal sebelumnya kembali memberikan suara pada hari kedua konklaf untuk menentukan Paus baru sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma berikutnya.
Pemilihan sebelumnya mengeluarkan asap hitam dua kali yang menandakan bahwa mereka belum memilih seorang Paus.
Jumlah kardinal pada konklaf kali ini lebih banyak dari konklaf sebelumnya, baik pada 2005 maupun 2013, yang diikuti oleh 115 kardinal.
Konklaf diformalkan pada 1274 oleh Paus Gregorius X dalam Konstitusi Ubi Periculum yang menetapkan, dalam pemilihan mendatang, para kardinal harus dikurung dalam pengasingan, baik dari dalam maupun luar, sehingga mereka dapat berfokus pada tugas mereka memilih kepala Gereja Katolik berikutnya tanpa campur tangan politik atau pribadi apa pun.
Sambutan dari Berbagai Pihak
Setelah diumumkan secara resmi oleh otoritas Varika, terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus disambut antusias oleh Presiden AS, Donald Trump.
Trump mengatakan kejutan dan kehormatan besar memiliki seorang paus asal Amerika.
Ia mengaku senang dengan pilihan tersebut, saat berbicara kepada wartawan.
Mantan Presiden AS Barack Obama juga mengucapkan selamat kepada Paus Leo XIV, sebagai sesama warga Chicago, dalam sebuah unggahan di media sosialnya.
“Michelle dan saya menyampaikan ucapan selamat kepada sesama warga Chicago, Yang Mulia Paus Leo XIV. Ini adalah hari bersejarah bagi Amerika Serikat, dan kami akan berdoa untuknya saat ia memulai pekerjaan suci memimpin Gereja Katolik dan menjadi teladan bagi banyak orang, apa pun keyakinannya.”
Ucapan selamat juga datang dari almamaternya, untuk Robert Francis Prevost yang selanjutnya disebut Paus Leo XIV.
Villanova University, lembaga Katolik di Pennsylvania tempat Paus Leo XIV menjadi alumni, merayakan pemilihan paus dalam sebuah pernyataan.
“Sebagai lembaga Katolik Agustinian, kami merayakan hari penting ini bagi komunitas Universitas dan Gereja global. Villanova, yang dibangun berdasarkan ajaran St. Augustine, selalu berlandaskan pada upaya memajukan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan mendasar antara iman dan akal budi, antara spiritualitas dan kebijaksanaan,” kata Presiden Universitas Villanova, Pendeta Peter M. Donohue, seperti dilansir The Guardian.
“Dengan pemilihan Yang Mulia Paus Leo XIV hari ini, saya tidak dapat tidak merenungkan apa arti kepausan Agustinian bagi komunitas Universitas dan dunia kita. Dikenal karena kerendahan hatinya, jiwanya yang lembut, kehati-hatian, dan kehangatannya, kepemimpinan Paus Leo XIV menawarkan kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen kita terhadap misi pendidikan kita,” tandas Donohue.
Fakta-fakta Penting tentang Paus Baru
Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost berusia 69 tahun, Paus Augustinian pertama dari AS.
Paus Leo lahir di Chicago, Illinois dari orang tua keturunan Prancis, Italia, dan Spanyol.
Ia memiliki dua saudara laki-laki, Luis Martin dan John Joseph.
Prevost belajar di AS dan masuk notiviat di Saint Louis, AS, sebelum menerima pendidikan teologi di Chicago.
Ia dikirim ke Roma pada usia 27 tahun untuk belajar hukum kanon, di mana ia ditahbiskan menjadi pendeta.
Hubungannya yang sudah lama dengan Peru dimulai sejak tahun 1985, ketika ia bertugas dalam misi Augustinian di Chulucanas, Peru. Ia kemudian bergabung dengan misi terpisah di Trujillo, Peru.
Ia diangkat menjadi uskup Chiclayo, Peru pada 2015. Kemudian dipromosikan menjadi uskup agung pada 2023 dan diangkat menjadi kardinal pada 2024. (rus)