Site icon KABARIKA

Mengenal Aleksitimia, Perilaku Sulit Mengungkapkan Emosi

KABARIKA.ID–Setiap orang pastinya memiliki berbagai warna emosi yang terkadang senang, sedih, bahagia, cemas, marah, dan kecewa.

Namun, tahukah kamu ada beberapa orang yang ternyata tidak bisa mengeluarkan emosinya. Keadaan tersebut dinamakan aleksitimia.

Apa sih Alekstimia itu? Aleksitimia merupakan keadaan seseorang yang tidak bisa mengenali dan mengungkapkan emosi yang dimilikinya.

Sebagaimana dijelaskan oleh dr. Deta Yulianti Okta, selaku dokter umum, bahwa orang yang mengidap aleksitimia sulit menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan expresinya.

“Mereka menyadari bahwa ada hal baik yang sedang terjadi namun sinyal dari tubuh mereka kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengekspresikannya,” ungkapnya pada Jumat 20 Oktober 2023.

Bagi sebagian orang, mendapatkan hal-hal baik tentu akan membuat mereka kesenangan, namun pada pengidap alekstimia justru merasa biasa saja.

Pengidap aleksitimia beranggapan, kondisi yang mereka alami tidak menjadi masalah. Tapi tanpa mereka sadari, mereka akan menjadi sulit bersosialisasi dengan lingkungannya.

“Orang dengan aleksitimia akan kesulitan mempertahankan hubungannya dengan orang lain dan juga akan kesulitan mengambil peran dalam sebuah hubungan atau kegiatan sosial. mereka biasanya dianggap dingin dan tak berperasaan,” ujar dr. Deta Yulianti Okta.

Selain kesulitan dalam bersosialisasi, orang dengan aleksitimia akan sulit termotivasi. Pasalnya, sebuah motivasi akan muncul ketika kamu mengetahui sesuatu yang bisa membuatmu merasa puas, senang, dan bangga, sehingga ada keinginan untuk mencapai sesuatu.

Namun apabila kamu tidak bisa merasakan emosi seperti itu, motivasi akan sulit muncul.

Belum diketahui pasti apa yang penyebabkan aleksthimia terjadi namun ada beberapa hal yang dapat mendasarinya.

Menurut dr. Deta Yulianti Okta, aleksitimia kemungkinan didasari oleh kecerdasan emosi yang rendah sehingga tidak dapat memproses emosi dengan baik.

“Adapun hal lainnya berupa faktor genetik/keturunan, faktor lingkungan, trauma masa kecil, hingga akibat dari kerusakan otak,” paparnya.

Ada beberapa jenis terapi agar dapat membantu Penderita aleksitimia dapat mengungkapkan perasaanya.

Pertama komunikasi dengan orang terdekat seperti keluarga atau pasangan, hal itu pelan-pelan dapat membuat orang dengan alekstimia dapat merasakan perasaannya.

Kedua meskipun bukan masalah mental ada baiknya menemui dokter atau psikoterapi untuk mendapatkan cara yang tepat mengatasi alekstimia.

Ketiga melakukan terapi mengenali perasaan dan warna emosi, juga amindfulness agar dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sensasi perasaan yang muncul dalam dirinya. (**)

Exit mobile version