Site icon KABARIKA

Cegah Anemia pada Pelajar Putri, Puskesmas Sappa Bagikan TTD di Sejumlah Sekolah

KABARIKA.ID, MAKASSAR — Kekurangan zat besi atau dikenal dengan sebutan anemia gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling umum dijumpai.

Anemia gizi pada umumnya dijumpai pada golongan rawan gizi, seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah, anak pekerja atau buruh yang berpenghasilan rendah.

Penanganan anemia salah satunya dengan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri.

Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, cakupan TTD yang diperoleh remaja putri adalah 76,2 persen dan sebanyak 80,9 persen mendapatkan dari sekolah.

Puskesmas Sappa, Kecamatan Belawa, Wajo, mengambil bagian dalam upaya mencegah terjadinya anemia di kalangan siswa, dengan menggelar kegiatan pemberian TTD pada sejumlah sekolah yang ada di wilayahnya.

Pemberian TTD kepada pelajar putri yang dilaksanakan pekan lalu, menyasar sejumlah sekolah yang ada di wilayah kerjanya yang mencakup tiga desa, yaitu Desa Sappa, Ongkoe, dan Desa Wele’.

Sekolah setingkat SMP dan SMA yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sappa sebanyak delapan, yakni SMP 2 Belawa, SMP 3 Belawa, MTs As’adiyah No. 5 Ongko, dan MTs 45 Lonra, SMA 5 Ongko, MAS No. 15 Ongko, MAS No. 30 Lonra, dan SMK 9 Wajo.

Staf Puskesmas Sappa, Kecamatan Beawa, Bidan Koordinator Nikmawati (kiri) dan penanggung jawab laboratorium, Syahriani (kedua dari kanan) foto bersama dengan siswa penerima TTD pada acara sosialisasi dan pembagian TTD di MA As’adiyah Nomor 15 Ongko, Belawa, Senin (28/04/2025). (Foto: Ist.)

Jumlah siswa putri yang telah menerima TTD dari delapan sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sappa, sebanyak 203 orang. Dengan rincian sebagai berikut:

1. MTs Nomor 5 Ongko : 40 orang,
2. SMP 2 Tippulu : 4 orang,
3. MTs 45 Lonra : 32 orang,
4. SMP 3 Wele’ : 27 orang,
5. SMAN 5 Wajo : 49 orang,
6. MAS Nomor 15 Ongko 4 orang,
7. MAS Nomor 30 Lonra : 14 orang, dan
8. SMK 9 Wajo : 33 orang.

Staf Puskesmas Sappa yang membagikan TTD di sekolah-sekolah tersebut adalah Bidan Koordinator Nikmawati dan penanggung jawab laboratorium, Syahriani.

Persentase remaja putri kelas 7 SMP/Sederajat dan kelas 10 SMA/sederajat dari hasil permeriksaan Hemoglobin yang teridentifikasi anemia (Hb <12 g/dL) yang telah mendapat tata laksana sesuai dengan tingkatan anemia. Tata laksananya:

1. Penderita anemia ringan (11-11,9 g/dl) diberikan obati dengan TTD, 1 tablet/hari selama 2-4 minggu dan edukasi asupan gizi seimbang.

2. Penderita anemia sedang (8-10.9 g/dl) diberikan obati dengan TTD, 2 tablet/hari selama 2-4 minggu dan edukasi asupan gizi seimbang.

3. Penderita anemia berat (<8 g/dl g/dl) dirujuk ke rumah sakit untuk mengetahui sumber penyebab dan kemungkinan anemia di luar anemia gizi besi, dan edukasi asupan gizi seimbang.

Anemia dan Upaya Pencegahannya

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari standar yang seharusnya.

Untuk remaja putri (Rematri) dikatakan anemia apabila Hb <12 gr/dl. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengantarkan oksigen ke seluruh sel jaringan tubuh, termasuk otot dan otak untuk melakukan fungsinya.

Seseorang menderita anemia biasanya ditandai dengan 5 L, yaitu lesu, lelah, letih, lemah, dan lunglai.

Rematri rentan mengalami anemia karena:
a. Rematri mengalami menstruasi sehingga kehilangan banyak darah,
b. Rematri sedang tumbuh sangat pesat sehingga perlu gizi lebih banyak,
c. Rematri kurang asupan kaya zat besi dan protein dalam makanan sehari-hari, dan
d. Rematri sering melakukan diet yang keliru untuk menurunkan berat badan.

Sumber: Pedoman Pemberian TTD bagi Remaja Putri, Kemenkes.

Dalam Surat Edaran Dirjen Kesmas Kemenkes RI Nomor HK 03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur, disebutkan bahwa pemberian TTD menyasar anak usia 12-18 tahun yang diberikan melalui institusi pendidikan dan wanita usia subur (WUS) usia 15-49 tahun diberikan melalui institusi tempat kerja.

Pemberian TTD dengan komposisi terdiri dari 60 mg zat besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Glukonat) dan 0.4 mg asam folat.

Pelaksanaan pemberian TTD sebelumnya adalah 1 (satu) tablet per minggu dan pada masa haid diberikan 1 (satu) tablet per hari selama 10 hari, tetapi pertemuan para pakar memberi rekomendasi pemberian TTD diubah supaya lebih efektif dan mudah pelaksanannya.

Pelaksanaan pemberian TTD menurut SE Kemenkes adalah :
1. Cara pemberian dengan dosis 1 (satu) tablet per minggu sepanjang tahun,

2. Pemberian TTD dilakukan untuk remaja putri usia 12-18 tahun, dan

3. Pemberian TTD pada Rematri melalui UKS/M pada institusi pendidikan (SMP dan SMA atau yang sederajat) dengan menentukan hari minum TTD bersama setiap minggunya sesuai kesepakatan di wilayah masing-masing.

Pemberian TTD pada WUS di tempat kerja menggunakan TTD yang disediakan oleh institusi tempat kerja atau secara mandiri. (rus)

Exit mobile version