KABARIKA.ID, MAKASSAR — Hari Kesadaran Kanker Kandung Kemih (Bladder Cancer Awareness Day) diperingati secara global setiap tanggal 7 Mei.
Pada hari itu, berbagai program untuk menyadarkan masyarakat untuk mengedukasi masyarakat tentang gejala, penyebab, dan pengobatan kanker kandung kemih.
Kanker kandung kemih merupakan kanker ke-10 yang paling umum di dunia. Di AS, sekitar 57.000 pria dan 18.000 wanita didiagnosis mengidap penyakit ini setiap tahun.
Kanker kandung kemih merupakan masalah serius, dan ada upaya khusus untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderitanya.
Gejala dan Faktor Penyebab Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih sering kali bermula di sel-sel urotelial yang melapisi bagian dalam kandung kemih.
Sebagian besar tumor berkembang di lapisan dalam kandung kemih sementara beberapa mungkin tumbuh ke lapisan organ yang lebih dalam.
Kanker menjadi lebih sulit diobati karena tumbuh melalui lapisan dinding otot. Sel-sel urotelial juga ditemukan di ginjal dan ureter, serta saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih.
Meskipun tes radiologi memberikan informasi penting tentang ginjal dan ureter, sistoskopi adalah metode terbaik untuk menentukan apakah seseorang menderita kanker kandung kemih.
Saat ini, prosedur diagnostik ini dilakukan di klinik urologi dengan sedikit atau tanpa rasa tidak nyaman.
Selama sistoskopi, ahli urologi memeriksa melalui sistoskop dan mengawasi apa pun di kandung kemih yang mungkin tidak normal.
Bila didiagnosis pada stadium dini, kanker kandung kemih sangat bisa diobati.
Gejala kanker kandung kemih dapat meliputi dan tidak terbatas pada, darah dalam urine, nyeri saat buang air kecil, selalu ingin buang air kecil, kesulitan buang air kecil, nyeri perut, kelelahan, nyeri punggung bawah, dan kehilangan nafsu makan.
Beberapa orang mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker kandung kemih. Merokok, paparan bahan kimia, orang Kaukasia, usia lanjut, riwayat keluarga, dan infeksi kandung kemih kronis merupakan faktor-faktor yang berperan dalam kanker kandung kemih.
Pria berisiko lebih tinggi terkena kanker kandung kemih, namun, kanker ini juga meningkat di kalangan wanita.
Lini Masa Hari Kesadaran Kanker Kandung Kemih
Rentang sejarah deteksi kanker kandung kemih bisa ditelusuri sejak 3000 SM, saat penyakit seperti kanker ditemukan di Mesir pada 1761. Penemuan mesin mammografi pada 1960-an, dianggap sebagai ujung sejarah yang cerah tentang penyakit ini. Seperti digambarkan dalam diagram.
Cara Memperingati Hari Kesadaran Kanker Kandung Kemih
1. Jadwalkan sistoskopi
Rayakan Hari Peduli Kanker Kandung Kemih dengan menjadwalkan sistoskopi untuk diri Anda dan orang-orang yang Anda sayangi. Hal ini sangat penting jika Anda melihat adanya kelainan atau termasuk dalam kelompok berisiko tinggi.
2. Berhenti merokok
Merokok sering kali menyebabkan kanker kandung kemih. Cara terbaik untuk memperingati Hari Peduli Kanker Kandung Kemih adalah dengan berhenti merokok dan kebiasaan lain yang dapat menyebabkan kelainan pada sel.
3. Bagikan cerita Anda
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal telah selamat dari kanker kandung kemih, bagikan kisah Anda atau kisah mereka pada Hari Kesadaran Kanker Kandung Kemih. Berikan edukasi kepada orang lain tentang penyakit ini dan dorong pasien dan pengasuh untuk bekerja sama.
Tema Peringatan
Tahun ini Koalisi Pasien Kanker Kandung Kemih Dunia mengusung tema, “Disatukan oleh Keunikan” untuk menyoroti pentingnya orang-orang penderita penyakit ini untuk melakukan diagnosis dan berkonsultasi dengan tenaga profesional.
Adapun tema kampanye adalah “Menantang Ketidakpastian Seputar Gejala” (Challenging Uncertainty Around Symptoms).
Kampanye tahun ini terus berfokus pada “Menantang Ketidakpastian”, mendorong orang untuk menanggapi gejala dengan serius dan mencari saran medis tanpa penundaan.
Berdasarkan keberhasilan sebelumnya, kampanye 2025 menyoroti pentingnya deteksi dini dan diagnosis tepat waktu, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan yang mereka butuhkan.
Salah satu kendala utama dalam diagnosis kanker kandung kemih adalah pengenalan gejala. Gejala seperti darah dalam urin, buang air kecil yang menyakitkan, atau buang air kecil yang tidak teratur sering kali disalahartikan sebagai kondisi lain, yang menyebabkan keterlambatan diagnosis. (rus)