KABARIKA.ID, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya 179 kasus Covid-19 per minggu ke-24 tahun 2025. Ditemukan satu kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan pada minggu tersebut, sehingga positivity rate mingguan sebesar 3,13 persen.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman mengatakan, angka 179 itu didapatkan dari sebanyak 10.057 spesimen yang diperiksa, sehingga positivity rate kumulatif yakni sebesar 1,78 persen.
“Jadi, 179 itu gabungan dari laporan lab dan sentinel ILI (Influenza-Like-Illness) SARI (Severe acute respiratory infections),” ujar Aji di Jakarta, Senin (16/06/2025).

Aji mengatakan, hingga minggu ke-23, jumlah kasus Covid-19 pada sentinel site atau fasilitas pemantauan berjumlah 75 kasus dari 2.352 spesimen yang diperiksa.
Terkait dengan jadwal pemulangan jamaah haji dari Arab Saudi, Kemenkes mengingatkan jamaah haji yang bersiap untuk pulang atau yang telah tiba di Tanah Air untuk tetap menjaga kesehatan dan kemabruran hajinya.
Guna mencegah penyebaran dan komplikasi kesehatan lebih lanjut, seperti hipertensi, diabetes, gagal ginjal, dan Covid-19, Aji menyampaikan bahwa terdapat sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah guna menjaga kesehatan para jamaah.
“Saat sampai di debarkasi juga akan diperiksa kondisinya dan mengisi Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH) untuk dipantau selama beberapa minggu,” kata Aji.
Jamaah haji yang kembali pasti melewati Bandara di Indonesia yang sudah dilengkapi thermal scanner guna mendeteksi jika ada jamaah yang bergejala influenza atau Covid-19.
Jika ada keluhan, kata Aji, jamaah haji diimbau untuk segera ke fasilitas pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun Puskesmas, dan membawa KKJH.
Pada akhir Mei lalu, Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 maupun risiko wabah lainnya, menyusul peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara di Asia.
Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami mengatakan, sehubungan dengan peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara di kawasan Asia tersebut, disampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh unit kesehatan serta para pemangku kepentingan.
Antara lain, dengan memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian Covid-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO, serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus ILI/SARI/Pneumonia/Covid-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Selain itu, juga menggencarkan promosi gaya hidup sehat dan kewaspadaan Covid-19, seperti dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer.
“Menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan. Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko,” ujar Murti. (*/mr)