KABARIKA.ID, JAKARTA – Di tengah naiknya biaya kesehatan dan tekanan ekonomi global, gaya hidup sehat kian diminati. Mulai dari rutin berolahraga, konsumsi makanan organik, hingga praktik mindfulness. Laporan dari McKinsey mengatakan bahwa Gen Z dan Milenial bahkan menyumbang 41% belanja global di sektor wellness, menunjukkan kepedulian tinggi terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Melihat tren ini, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), yang merupakan anggota IFG, holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi, mendorong masyarakat untuk tidak hanya hidup sehat, tapi juga lebih sadar risiko melalui perlindungan yang menyeluruh.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hidup sehat dan aman secara finansial adalah hak setiap orang. Sebagai pelaku terdepan dalam industri asuransi jiwa dan kesehatan, IFG Life berkomitmen untuk menjawab tantangan tersebut dengan menghadirkan solusi proteksi yang inovatif, mudah diakses, dan selaras dengan kondisi finansial masyarakat masa kini. Karena dengan perlindungan jiwa dan kesehatan yang tepat, setiap individu dapat melangkah lebih percaya diri menuju hidup yang tenang, produktif, dan bermakna,” ujar Fabiola Noralita, Direktur Bisnis Individu IFG Life di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Berikut lima alasan kuat mengapa proteksi kehidupan layak menjadi bagian dari prioritas hidup kamu:

Biaya Kesehatan Semakin Mahal Setiap Tahun
Berdasarkan publikasi Health Trends 2025 yang dirilis oleh Mercer Marsh Benefits, inflasi medis Indonesia diproyeksikan mencapai 19% pada 2025, naik dari 17,9% pada 2024. Angka ini jauh melampaui inflasi umum dan menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terlebih dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. Tanpa perlindungan yang memadai, biaya pengobatan penyakit serius dapat mencapai ratusan juta rupiah, angka yang bisa menggerus tabungan dalam sekejap.
Inilah mengapa proteksi kehidupan penting sebagai jaring pengaman keuangan dari risiko kesehatan yang datang tiba-tiba. Produk IFG LifeCHOICE dari IFG Life misalnya, menawarkan perlindungan, tidak hanya terhadap penyakit kritis, tetapi juga terhadap risiko meninggal dunia, sehingga dapat membantu menjaga kestabilan keuangan keluarga.
Semakin Untung Jika Mulai dari Sekarang
Semakin muda dan sehat saat membeli polis, semakin ringan premi yang dibayar. Asuransi bersifat proaktif, bukan reaktif, karena manfaat maksimal hanya bisa diraih jika dimulai sebelum risiko datang.
IFG Life, sebagai penyedia proteksi komprehensif, menyediakan solusi yang relevan dan premi terjangkau untuk berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, IFG Life menghadirkan kemudahan akses digital melalui One by IFG, yang memungkinkan nasabah untuk mengakses informasi, mengelola polis, dan membeli produk secara praktis, kapan pun dan di mana pun. Aplikasi terintegrasi ini mengatasi hambatan finansial dan geografis, sehingga menjadi solusi ideal bagi siapa saja yang ingin mulai melindungi diri dan keluarga tanpa harus menunggu risiko muncul.
Gaya Hidup Sehat Tidak Menjamin 100% Terhindar dari Risiko
Tidak jarang kita dikejutkan oleh kabar duka dari kerabat yang meninggal akibat serangan jantung, meskipun selama hidup mereka dikenal menjalani gaya hidup sehat. Hal ini menjadi pengingat bahwa menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan buruk memang penting untuk kesehatan, namun tidak sepenuhnya menghilangkan risiko penyakit kritis. Faktor-faktor seperti riwayat keluarga, usia, dan genetika tetap memainkan peran besar dalam menentukan kemungkinan seseorang mengalami penyakit kronis.
Tak jarang, orang yang merasa sehat mendadak harus menghadapi tagihan medis dalam jumlah besar akibat kondisi darurat yang datang tiba-tiba. Dalam situasi seperti ini, memiliki proteksi kehidupan bisa menjadi pembeda antara kestabilan dan krisis finansial.
Melindungi Masa Depan Finansial Diri dan Keluarga
Kehilangan penghasilan akibat sakit, kecelakaan, atau bahkan kematian mendadak bukan hanya berdampak pada individu, tapi juga pada orang-orang terdekat. Tanpa perlindungan finansial, beban ekonomi ini cenderung berpindah ke pasangan, anak, atau orang tua, yang mungkin tidak siap secara materi maupun mental. Di Indonesia, sistem jaminan sosial masih terbatas cakupannya, membuat risiko ini menjadi jauh lebih besar.
Bagian dari Strategi Keuangan Jangka Panjang
Di era literasi keuangan yang semakin berkembang, terutama di kalangan usia produktif, perencanaan finansial kini dipahami bukan hanya soal menabung atau berinvestasi demi keuntungan, tapi juga soal mengelola risiko. Sayangnya, literasi asuransi di Indonesia masih rendah (31,7%) dengan inklusi hanya 16,6%, jauh di bawah sektor perbankan. Artinya, sebagian besar masyarakat belum memiliki proteksi kehidupan dan siap menghadapi risiko seperti sakit kritis, kecelakaan, atau kehilangan penghasilan.
Dalam konteks ini, proteksi kehidupan menjadi elemen penting dalam strategi keuangan jangka panjang. Asuransi bukan instrumen untuk menambah uang, melainkan bentuk investasi jangka panjang untuk menjaga kestabilan finansial dan kesehatan. Ibarat pagar pelindung, mungkin tidak terasa manfaatnya setiap hari, tapi akan sangat berarti saat risiko datang menghampiri. (*)