TAKDIR SANG PLAY MAKER

Oleh Abdul Hafid Paronda

KABARIKA.ID–Hari Ahad, 30 Juni 2024. Pagi hari itu penulis sudah di dalam pelataran Taman Monumen Nasional (Monas), menghadiri kegiatan ‘informal’ Jogging IKA UNHAS .

Sejurus kemudian, sesuai agenda, kegiatan dipindahkan ke JB Tower, Kebon Sirih, lantai P1. Tepatnya, di Play Maker Cafe (unit usaha Alumnus UNHAS) – yang menyediakan menu Kuliner Sulsel.

Nuansa IKA UNHAS dan Kementerian Pertanian terkesan sangat kental. Tentu saja karena figur tunggal yang mengawal keduanya: Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. – yang sudah lekat dengan ikon AAS.

Akselerasi pembangunan pertanian dengan mobilisasi partisipasi Alumni UNHAS mewarnai obrolan pagi yang diiringi  live music bergendre ‘Indie‘ Bugis-Makassar di antara lagu pop kesukaan hadirin.

Pak Menteri yang kian intensif diminta sebagai narasumber pada aneka fora itu, tak henti-hentinya mengasah para Alumni UNHAS dengan motivasi kontribusi dan ketegasan integritas. Khususnya untuk mengawal swa sembada pangan nasional. Baik dengan mekanisasi pertanian, otomasi proses, maupun aktivasi aplikasi digital.

Tampak jelas indikasi yang signifikan bahwa Pak Menteri memang seorang Play Maker – yang bertepatan menjamu segenap Alumni UNHAS di Play MakerCafe. Karena itu beliau harus didukung agar semakin tangguh menggeliatkan anak-anak UNHAS menjadi _”The Main Winner”_ di negeri ini.

Sebuah ikhtiar harus dikawal seoptimal mungkin. Ketika menekankan hal itu Pak Menteri menyitir data lintas dasawarsa “Life expectancy” (Usia Harapan Hidup)* penduduk Jepang yang beranjak secara gradual hingga kini mendekati 85 tahun. Olehnya itu, kata sosok Menteri yang tidak biasa berdiam diri di belakang meja ini, usia pun bisa dikelola. Lantas, Sang Play Maker melesat ke statement Teologis: “Saya sering merenung dan bertanya tentang Tuhan: Bagaimana nasib kita dan Takdir-Nya?”- sambil Beliau menatap wajah penulis yang dari tadi duduk semeja.

Penulis pun langsung menyambut: “Hidup di dunia memang pilihan, dan Tuhan masukkan dalam Hukum Kausalitas – sebagaimana Firman-Nya dalam Al Qur’an, Surah Ar Ra’du(13):11.  “Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum sebelum yang bersangkutan mengubah apa yang ada pada diri mereka” sambil hamba memohonkan doa kepada-Nya, untuk takdir terbaik. Kemudian teologi pamungkasnya pun penulis sampaikan, bahwa karena itu maka “Takdir bisa dipilih”. Seolah melanjutkan “Trio Yaqin” yang belum lama ini Beliau sampaikan sebagai *Resep Sukses* dalam Acara yang didapuk Lemdiklat Polri: “Ilmul Yaqin, Ainul Yaqin, dan Haqqul Yaqin”.

Obrolan “Sersan (Serius tapi santai)” itu pun semakin menguatkan Persaudaraan Almamater lintas generasi. Bapak Menteri Pertanian didampingi oleh Andi Rukman Nurdin Karumpa (Ketua Umum Gapensi), Andi Sapri Pamulu (Dirut PT. Indah Karya), Marsda TNI AL Andi Abdul Rivai Ras (Staf Ahli Menhan), dan segenap Alumni yang memenuhi Play Maker Cafe, sekitar 200 orang.

Vivat Almamater!
Salam Panglima Pangan Dunia (SaPa PaDi)
(to be cont…)

Pondok Gare’se
01 Juli 2024.
Bilik ANTEK 198

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *