KABARIKA.ID, PALOPO — Indonesia kini telah memasuki musim hujan. Kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi perlu ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang sering terjadi banjir bandang, longsong, dan angin puting beliung.
Guna mengantisipasi hal tersebut sekaligus meningkatkaan kesiapsiagaan, Pengurus Daerah Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (PD IKA Unhas) Kota Palopo, mengagendakan kegiatan dialog multipihak bertema, “Mengamati Bentang Alam DAS Pacangkuda (Latuppa) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi.”
Kegiatan yang diinisiasi Bidang Lingkungan Hidup dan Kemaritiman Divisi Kehutanan PD IKA Unhas Kota Palopo ini, dijadwalkan berlangsung pada Sabtu pagi (21/12/2024), bertempat di Warung Puncak Bonglo, area hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Pacangkuda, jalur poros Palopo–Bastem Utara.
Ada 13 perangkat daerah dan unsur terkait yang diharapkan berpartispasi dalam dialog ini, dan diharapkan memberikan langkah strategis dalam mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi di daerah Kota Palopo dan sekitarnya.
Mereka adalah:
1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Palopo,
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Palopo,
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo,
4. Dinas PUPR Kota Palopo,
5. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palopo,
6. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palopo,
7. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palopo,
8. PDAM Tirta Mangkaluku Kota Palopo,
9. Camat Sendana, Kota Palopo,
10. Camat Mungkajang, Kota Palopo,
11. Lurah Latuppa,
12. Lurah Murante, dan
13. Lurah Peta.
Ketua PD IKA Unhas Kota Palopo, Drs. H. Marhan Ismail mengatakan, kegiatan dialog ini merupakan wujud kolaborasi antara IKA Unhas Kota Palopo dengan tim Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit VIII Lamasi dan KPH Unit IX Latimojong, yang berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan, khususnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem DAS Pacangkuda yang vital bagi Kota Palopo,” ujar Marhan.
Selain itu, lanjut Marhan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kesiapsiagaan aparat maupun masyarakat dalam menghadapi potensi ancaman bencana hidrometeorologi.
Pemikiran yang berkembang dalam dialog ini nantinya, diharapkan memberikan panduan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi ekosistem DAS, seperti kerusakan hutan, erosi, dan risiko banjir.
“Solusi yang dirumuskan bersama nantinya akan menjadi rekomendasi bagi para pemangku kebijakan, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup di wilayah tersebut,” tandas Marhan.
Selain diskusi, acara ini direncanakan diisi dengan sesi pemetaan bentang alam secara partisipatif, dan pembahasan strategi mitigasi bencana yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, akademisi, dan praktisi lingkungan.
Melalui kegiatan ini, PD IKA Unhas Kota Palopo mengajak semua pihak terkait dan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, termasuk cuaca ekstrem. (*/mr)